23 September 2024
Pasar saham Amerika Serikat menguat pekan lalu didukung oleh dimulainya siklus pemangkasan suku bunga The Fed, yang mengawali siklus pemangkasan dengan besaran jumbo sebesar 50bps ke level 4.75% - 5.00%. Walau demikian, Ketua The Fed Powell mengindikasikan besaran pemangkasan suku bunga ini tidak menjadi patokan besaran suku bunga ke depannya. Proyeksi dot plot The Fed mengindikasikan suku bunga dapat turun kembali 50bps tahun ini dan 100bps di tahun depan. Selain itu harapan soft landing juga diperkuat oleh data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari ekspektasi, tumbuh 0.1% MoM di Agustus, lebih baik dari ekspektasi -0.2%. Penguatan pasar saham terjadi secara merata, dengan indeks S&P 500 menguat 1.36% pekan lalu, dan indeks saham small-cap Russell 2000 menguat 2.08%. Sementara itu imbal hasil UST 10Y naik dari 3.65% ke 3.74%, namun tenor pendek 2Y relatif stabil di 3.59%.
Pasar saham kawasan Asia mencatat kinerja positif pekan lalu didukung optimisme dimulainya pemangkasan FFR dapat membuka ruang pemangkasan suku bunga di Asia. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup menguat 1.87% pekan lalu dengan seluruh sektor mencatat penguatan. Sentimen pasar juga didukung oleh penguatan nilai tukar kawasan Asia terhadap USD, di mana Ringgit Malaysia menguat 2.3%, Rupiah Indonesia 1.6%, Baht Thailand 0.8% sepekan lalu. Bank sentral Jepang mempertahankan suku bunga acuan di 0.25% dan mengindikasikan tidak buru-buru menaikkan suku bunga karena memperhatikan risiko stabilitas finansial.
Pasar domestik mencatat kinerja positif pekan lalu dengan indeks saham IDX80 naik 1.56%, indeks obligasi BINDO menguat 0.82%, dan nilai tukar Rupiah menguat 1.6% terhadap USD ke level 15150. Penguatan pasar didukung oleh arus dana asing yang masuk ke pasar domestik, sebesar USD308 juta di pasar saham dan USD865 juta di pasar obligasi, seiring dengan meningkatnya optimisme pasar pasca pemangkasan FFR. Imbal hasil SBN 10Y turun signifikan dari 6.57% ke 6.43% pekan lalu. BI memangkas BI Rate 25bps ke 6.0% mendahului keputusan The Fed, didasari oleh keyakinan yang lebih kuat terhadap stabilitas Rupiah dan inflasi domestik yang terjaga. Data ekonomi domestik relatif positif, dengan neraca perdagangan mencatat surplus USD2.9 miliar lebih baik dari ekspektasi.
IDB: Inflasi produsen AS melonjak
Investment Daily Bread
IDB: Arus dana asing mengangkat pasar domestik dan Rupiah
Investment Daily Bread
IDB: Inflasi AS sesuai ekspektasi memperkuat harapan penurunan suku bunga
Investment Daily Bread