13 Juli, 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat melemah karena pelaku pasar menunggu data inflasi yang dikhawatirkan dapat mendorong suku bunga lebih tinggi yang dapat mendorong ekonomi menuju resesi, S&P 500 turun 0.92%, Dow Jones turun 0.62%, dan Nasdaq turun 0.95%. Saham energi memimpin penurunan karena harga minyak turun di bawah 100 dolar per barel. Angka inflasi yang akan dirilis Rabu waktu setempat diperkirakan akan mencapai level tertinggi dalam empat dekade yang dapat mendukung Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan di bulan ini. Data ekonomi yang dirilis adalah NFIB Small Business Optimism (Jun) turun menjadi 89.5 dari perkiraan bulan sebelumnya 93.1. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 2.96%.
Asia – Pasar saham Asia jatuh ke level terendah dalam dua tahun tertekan saham teknologi China yang terus menghadapi tekanan jual di tengah kekhawatiran regulasi dan kenaikan kasus Covid, MSCI Asia Pacific turun 1.11%. Pelaku pasar berharap bahwa data inflasi AS dan data PDB China yang akan dirilis pekan ini dapat memberikan petunjuk tentang arah ekonomi global ke depannya.
Indonesia – IHSG melemah tipis 0.06%, sementara BINDO menguat 0.02%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR142.45 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 7.26%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 11 Juli 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi
Investment Daily Bread
IDB: Pasar menantikan data inflasi AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar kecewa tidak ada pengumuman stimulus China tambahan
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan tanggal 11 Juli 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.