22 September, 2021
Global – Indeks S&P 500 gagal untuk bangkit dari pelemahan di tengah kurangnya katalis untuk mendorong pasar saham, S&P 500 turun 0.08%. Pelaku pasar menantikan rincian hasil pertemuan Federal Reserve tentang tapering dan outlook ekonomi. Imbal hasil UST 10 tahun naik ke level 1.32%. Data ekonomi yang dirilis adalah Housing Starts dan Buidling Permits (Aug) tumbuh lebih tinggi dibandingkan estimasi, masing-masing sebesar 3.9% dan 6.0% MoM.
Asia – Pasar saham Asia melemah lebih terbatas di hari kedua, MSCI Asia Pacific turun 0.31%. Meskipun pasar masih dibayangi kekhawatiran terkait masalah utang Evergrande namun Hang Seng Index ditutup naik 0.51%, rebound dari penurunan hari sebelumnya -3.30%. Pasar di China, Taiwan dan Korea Selatan masih ditutup libur.
Indonesia – Sejalan dengan ekspektasi pasar Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 3.50%. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 5.8% tahun ini, sementara ekonomi domestik diperkirakan tumbuh 3.5 – 4.3%. IHSG melemah di hari kedua turun 0.26%, investor asing membukukan penjualan bersih senilai IDR222.11 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik ke level 6.15%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 20 September 2021
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi domestik kembali melandai
Baca selengkapnyaIWH: Pasar merespon positif nominasi menteri keuangan AS
Investment Weekly Highlights
IDB: Pemerintah menetapkan kenaikan UMP 2025 di 6.5%
Baca selengkapnya