Skip to main content
Back

Menantikan tenggat government shutdown AS

30 September 2025


Global

Pasar saham Amerika Serikat berhasil ditutup positif walau pasar dibayangi oleh kekhawatiran government shutdown. Pemerintah AS menghadapi ancaman shutdown karena Kongres belum menyetujui rencana anggaran dengan tenggat waktu di 30 September. Pasar khawatir shutdown akan memengaruhi rilis data ekonomi penting dan dampak ekonomi dari ratusan ribu pegawai federal yang dirumahkan sementara. Indeks S&P 500 ditutup +0.26% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 4.17% ke 4.14%. Indeks USD juga melemah -0.25% di tengah kekhawatiran shutdown.

Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific berbalik menguat +0.47% mengakhiri pelemahan dua hari beruntun. Sektor teknologi menjadi pendorong kinerja pasar seiring dengan menguatnya saham sektor teknologi global. Sementara itu indeks aktivitas manufaktur China tetap di zona kontraksi, dengan angka PMI di level 49.8, enam bulan beruntun terus berada di zona kontraksi. PMI non-manufaktur tetap di zona ekspansi namun menunjukkan pelemahan ke level 50.0 dari sebelumnya 50.3. Data ini mengindikasikan ketidakpastian di tengah ancaman tarif dan lemahnya konsumsi domestik.

Indonesia
Pasar domestik mencatat kinerja positif seiring dengan penguatan Rupiah. Nilai tukar Rupiah menguat +0.36% terhadap USD ke level 16680 di tengah pelemahan USD. Pasar obligasi merespons positif dengan indeks BINDO +0.14% dan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.42% ke 6.37%. Pasar saham juga menguat dengan indeks IDX80 +0.50%. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR555 miliar di pasar saham. Hari ini pasar menantikan data inflasi, dengan konsensus memperkirakan inflasi naik ke 2.5% YoY. 





Unduh Dokumen

30 September 2025


Global

Pasar saham Amerika Serikat berhasil ditutup positif walau pasar dibayangi oleh kekhawatiran government shutdown. Pemerintah AS menghadapi ancaman shutdown karena Kongres belum menyetujui rencana anggaran dengan tenggat waktu di 30 September. Pasar khawatir shutdown akan memengaruhi rilis data ekonomi penting dan dampak ekonomi dari ratusan ribu pegawai federal yang dirumahkan sementara. Indeks S&P 500 ditutup +0.26% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 4.17% ke 4.14%. Indeks USD juga melemah -0.25% di tengah kekhawatiran shutdown.

Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific berbalik menguat +0.47% mengakhiri pelemahan dua hari beruntun. Sektor teknologi menjadi pendorong kinerja pasar seiring dengan menguatnya saham sektor teknologi global. Sementara itu indeks aktivitas manufaktur China tetap di zona kontraksi, dengan angka PMI di level 49.8, enam bulan beruntun terus berada di zona kontraksi. PMI non-manufaktur tetap di zona ekspansi namun menunjukkan pelemahan ke level 50.0 dari sebelumnya 50.3. Data ini mengindikasikan ketidakpastian di tengah ancaman tarif dan lemahnya konsumsi domestik.

Indonesia
Pasar domestik mencatat kinerja positif seiring dengan penguatan Rupiah. Nilai tukar Rupiah menguat +0.36% terhadap USD ke level 16680 di tengah pelemahan USD. Pasar obligasi merespons positif dengan indeks BINDO +0.14% dan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.42% ke 6.37%. Pasar saham juga menguat dengan indeks IDX80 +0.50%. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR555 miliar di pasar saham. Hari ini pasar menantikan data inflasi, dengan konsensus memperkirakan inflasi naik ke 2.5% YoY. 





Unduh Dokumen

  • IDB: Memudarnya optimisme penurunan FFR di Desember

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: BI indikasikan postur kebijakan tetap akomodatif di 2026

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • Seeking Alpha November 2025: Sinyal peralihan sentimen pasar saham

    Seeking Alpha

    Baca selengkapnya
Lihat semua
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more