Skip to main content
Back

Tarif AS kembali mengemuka

14 Juli 2025



Sepanjang pekan lalu AS mengeluarkan serentetan surat resmi tarif ke belasan negara, dengan banyak angka-angka di luar ekspektasi, lebih tinggi dibandingkan tarif yang diumumkan bulan April lalu. Presiden Trump mengancam para mitra dagang untuk segera bernegosiasi segera, atau tarif dalam surat itu akan berlaku mulai 1 Agustus. Beberapa mitra-mitra utama seperti Uni Eropa, Kanada, Meksiko menyatakan keberatan dengan tarif tersebut, dan menyatakan akan mempercepat negosiasi dengan AS. Walaupun dicermati pasar, pengumuman tarif ini tidak membuat pasar bergejolak berlebihan dibandingkan periode April lalu. Sepekan kemarin S&P500 melemah -0.31%, dan imbal hasil UST hanya meningkat +6.3bps. Pekan ini pasar akan mencermati rilis data inflasi, penjualan ritel, dan indeks keyakinan konsumen. Selain itu, wacana yang mulai mengemuka adalah keinginan Trump untuk mengganti chairman The Fed Jerome Powell, yang dianggap pasar merupakan risiko baru.

Indeks saham Asia melemah tipis 0.56% sepekan kemarin. Di tengah perkembangan angka-angka tarif yang kembali diumumkan AS, sebenarnya negosiasi tarif dengan Asia relatif berjalan lebih baik. Dengan China, tidak ada perkembangan baru yang mengagetkan, kedua belah pihak berupaya menurunkan tensi. Dengan India, AS juga sudah mengemukakan perkembangan baik, sementara dengan Jepang memang masih ada friksi yang masih harus diselesaikan, tetapi diplomasi berlangsung tenang dan tidak memanas. Dari negara kawasan, pasar juga terangkat oleh China yang diperkirakan akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk membangkitkan sektor properti, dan juga stimulus untuk meredam tren deflasi dan penurunan konsumsi. Bulan Juni kemarin mulai terjadi inflasi tipis +0.1% di China, setelah 4 bulan berturut-turut terjadi deflasi.  Pekan ini kita akan menunggu data pertumbuhan PDB China, yang dapat memberi sinyal arah kebijakan ke depan.

Diplomasi luar negeri Indonesia dengan Eropa dan AS berlangsung pekan kemarin. Pemerintah menyatakan negosiasi lanjutan dengan AS berjalan baik, dan optimis bahwa tarif terkait BRICS tidak akan dikenakan pada Indonesia. Selain itu, Indonesia juga mencapai kesepakatan IEU CEPA (Indonesia - European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Dari pasar saham, IDX80 menguat 3.06% dipicu penguatan saham-saham perbankan papan atas, dan juga euforia beberapa saham perdana yang diperdagangkan. Pasar obligasi menguat 0.30%, dengan imbal hasil SBN10Y stabil bertahan di kisaran 6.58%.  Nilai tukar Rupiah sedikit melemah -0.16% di tengah cadangan devisa yang stabil 3 bulan berturut-turut di kisaran 152.6 miliar Dolar. Dari sektor riil, indeks keyakinan konsumen bulan Juni berbalik arah meningkat tipis ke 117.8 (dari sebelumnya 117.5), mengakhiri penurunan berturut-turut sejak Desember 2024.

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more