15 Juli 2025
Global
Pasar AS masih meneruskan kenaikan walaupun AS mengancam Rusia dengan tarif tambahan 100% jika tidak segera mengupayakan gencatan senjata dengan Ukraina. S&P500 +0.14% hampir kembali ke level tertingginya pekan lalu, DJIA +0.2%, Nasdaq +0.27%. Emiten-emiten terkait kripto berkontribusi terhadap kenaikan, setelah untuk pertama kalinya harga bitcoin melewati USD120 ribu. Pekan ini pasar akan menunggu rilis earnings sektor finansial seperti JP Morgan, Citigroup, Wells Fargo, Morgan Stanley dan Bank of America dan juga data inflasi. Terkait meeting FOMC akhir bulan ini, presiden Fed Cleveland menyatakan baru akan mendukung pemangkasan setelah terlihat penurunan inflasi. Pasar melihat faktor tarif dan pelemahan dolar akan membuat The Fed bersikap cautious.
Asia
Seperti sehari sebelumnya, kemarin pasar-pasar di Asia bergerak variatif mencerna berita-berita terbaru terkait tarif, dan pada akhirnya MSCI Asia Pacific kembali ditutup kembali mendatar -0.07%. Sementara rilis data ekspor China bulan Juni tercatat +5.8% YoY (vs survey +5.0%), dan impor +1.1% YoY (vs survey +0.3%). Surplus perdagangan 1H-25 sebesar USD586 miliar merupakan rekor tertinggi untuk periode yang sama sejak 2015, memberi sinyal bahwa China dapat mengkompensasi penurunan perdagangan dengan AS ke negara-negara lain (di bulan Juni ekspor ke AS -16% YoY dan ekspor ke ASEAN +17% YoY).
Indonesia
Pasar saham Indonesia bergerak tidak seragam. IHSG +0.71%, LQ45 -1.12%, IDX80 -0.43%. Saham-saham 'narrative driven' mendorong kenaikan IHSG, seiring dikeluarkannya beberapa saham Indonesia dari daftar pantauan khusus (exceptional treatment), dan akan dievaluasi seperti biasa lagi menjelang review indeks di bulan Agustus mendatang. Di lain pihak, saham-saham blue chips perbankan mengalami aksi ambil untung dan secara sektoral menjadi penekan utama. Investor asing mencatatkan penjualan bersih IDR1.1 triliun. Rupiah sedikit melemah ke 16245. Sementara imbal hasil SBN 10Y tetap bertahan stabil di 6.59%.
15 Juli 2025
Global
Pasar AS masih meneruskan kenaikan walaupun AS mengancam Rusia dengan tarif tambahan 100% jika tidak segera mengupayakan gencatan senjata dengan Ukraina. S&P500 +0.14% hampir kembali ke level tertingginya pekan lalu, DJIA +0.2%, Nasdaq +0.27%. Emiten-emiten terkait kripto berkontribusi terhadap kenaikan, setelah untuk pertama kalinya harga bitcoin melewati USD120 ribu. Pekan ini pasar akan menunggu rilis earnings sektor finansial seperti JP Morgan, Citigroup, Wells Fargo, Morgan Stanley dan Bank of America dan juga data inflasi. Terkait meeting FOMC akhir bulan ini, presiden Fed Cleveland menyatakan baru akan mendukung pemangkasan setelah terlihat penurunan inflasi. Pasar melihat faktor tarif dan pelemahan dolar akan membuat The Fed bersikap cautious.
Asia
Seperti sehari sebelumnya, kemarin pasar-pasar di Asia bergerak variatif mencerna berita-berita terbaru terkait tarif, dan pada akhirnya MSCI Asia Pacific kembali ditutup kembali mendatar -0.07%. Sementara rilis data ekspor China bulan Juni tercatat +5.8% YoY (vs survey +5.0%), dan impor +1.1% YoY (vs survey +0.3%). Surplus perdagangan 1H-25 sebesar USD586 miliar merupakan rekor tertinggi untuk periode yang sama sejak 2015, memberi sinyal bahwa China dapat mengkompensasi penurunan perdagangan dengan AS ke negara-negara lain (di bulan Juni ekspor ke AS -16% YoY dan ekspor ke ASEAN +17% YoY).
Indonesia
Pasar saham Indonesia bergerak tidak seragam. IHSG +0.71%, LQ45 -1.12%, IDX80 -0.43%. Saham-saham 'narrative driven' mendorong kenaikan IHSG, seiring dikeluarkannya beberapa saham Indonesia dari daftar pantauan khusus (exceptional treatment), dan akan dievaluasi seperti biasa lagi menjelang review indeks di bulan Agustus mendatang. Di lain pihak, saham-saham blue chips perbankan mengalami aksi ambil untung dan secara sektoral menjadi penekan utama. Investor asing mencatatkan penjualan bersih IDR1.1 triliun. Rupiah sedikit melemah ke 16245. Sementara imbal hasil SBN 10Y tetap bertahan stabil di 6.59%.
IDB: Indonesia mencapai kesepakatan dagang dengan AS
Investment Daily Bread
IWH: Tarif AS kembali mengemuka
Investment Weekly Highlights
IDB: Kenaikan tarif mitra utama AS
Investment Daily Bread