Skip to main content
Back

Pelemahan sektor tenaga kerja AS memperkuat ekspektasi turunnya suku bunga

8 September 2025


Pekan lalu pasar Amerika Serikat dibayangi oleh data tenaga kerja AS yang melemah, di mana data nonfarm payroll mencatat hanya 22 ribu pekerja baru di Agustus, turun dari 79 ribu di bulan sebelumnya. Selain itu data bulan Juni juga direvisi turun menjadi -13 ribu, pertama kalinya negatif sejak Desember 2020. Tingkat pengangguran juga naik dari 4.2% menjadi 4.3%. Tidak hanya perekrutan yang melemah, ketersediaan lapangan kerja juga melemah di mana data JOLTS mencatat 7.18 juta lapangan kerja di Juli, turun dari 7.36 juta di bulan sebelumnya.  Di sisi lain, melemahnya data tenaga kerja AS memperkuat harapan pemangkasan suku bunga di September dan imbal hasil UST 10Y turun ke 4.07% level terendah sejak April 2025. Indeks S&P 500 ditutup +0.33%. Pekan ini pasar akan memperhatikan data inflasi AS, di mana konsensus memperkirakan inflasi umum naik ke 2.9% YoY dari sebelumnya 2.7%.

Di kawasan Asia, Presiden Trump menandatangani kesepakatan dagang dengan Jepang, di mana tingkat tarif impor otomotif dari Jepang diturunkan menjadi 15%. Sementara itu PM Jepang Ishiba mengundurkan diri di akhir pekan karena merasa gagal memperkuat koalisi pemerintahan di parlemen. Korea Selatan dikabarkan akan menaikkan belanja pertahanan sampai 3.5% dari PDB, yang mendukung penguatan di saham sektor pertahanan dan dirgantara. Di China, saham-saham renewables energy seperti panel surya dan wind turbine menguat setelah China bersama dengan negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan dll, sepakat akan menaikkan kapasitas energi terbarukan. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik +0.95% pekan lalu dengan sektor kesehatan mencatat kinerja terbaik.

Di domestik, data makroekonomi tetap kondusif, di mana inflasi turun dari 2.37% YoY ke 2.31% YoY di Agustus. Sementara itu neraca perdagangan kembali mencatat surplus USD4.17 miliar di Juli mengungguli ekspektasi USD3.0 miliar, didukung Ekspor tumbuh lebih kuat dari ekspektasi di +9.86% YoY sementara impor turun -5.86% YoY. Bank Indonesia mempertahankan sikap pro-pertumbuhan, di mana Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat dengar pendapat dengan DPR menyatakan BI masih terus memperhatikan ruang penurunan suku bunga untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Sementara itu BI menyatakan akan melakukan burden sharing untuk mendukung pemerintah membiayai program koperasi desa dan perumahan rakyat. Indeks saham IDX80 ditutup +0.74% pekan lalu, namun investor asing mencatat penjualan bersih IDR4.1 triliun di pasar saham. Indeks obligasi BINDO turun -0.07% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.35% ke 6.39%.

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more
Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more