6 September, 2021
Global – Pasar saham Amerika Serikat melemah setelah data nonfarm payroll hanya mencatat 235 ribu pekerja baru di Agustus, lebih rendah dari ekspektasi 733 ribu. Data ini mengindikasikan dampak dari meningkatnya kasus COVID-19 varian delta. Di sisi lain, kondisi ini dapat menunda Fed tapering yang sebelumnya dipandang pasar dapat diumumkan The Fed pada rapat FOMC September. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.03% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 1.28% ke 1.32%.
Asia – Pasar saham kawasan Asia melanjutkan tren penguatan, di mana indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.88% yang merupakan penguatan enam hari berturut-turut. Penguatan indeks didukung kinerja pasar Jepang yang menguat pasca mundurnya Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang memicu optimisme bahwa penerusnya dapat meningkatkan stimulus dan menangani kondisi pandemi lebih baik. Data ekonomi yang dirilis adalah Caixin PMI jasa China yang turun ke 46.7 di Agustus dari sebelumnya 54.9.
Indonesia – IHSG menguat 0.80% dengan investor asing mencatat pembelian bersih IDR209 miliar. Pasar obligasi juga ditutup naik 0.05% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y tetap pada 6.09%. Pemerintah menurunkan PPh atas bunga obligasi bagi investor lokal dari 15% menjadi 10%, selaras dengan tingkat PPh investor asing yang sebelumnya juga telah diturunkan.
*Menggunakan data penutupan 2 September 2021
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: BI menekankan fokus kebijakan menjaga stabilitas rupiah
Investment Daily Bread
IDB: The Fed indikasikan potensi kenaikan suku bunga lagi tahun ini
Investment Daily Bread
IDB: Kenaikan harga minyak dunia menekan sentimen pasar
Investment Daily Bread