Potensi The Fed untuk memperketat kebijakan lebih lanjut menekan sentimen

18 Agustus, 2023

Global – Bursa saham Amerika Serikat membukukan penurunan di hari ketiga karena imbal hasil global naik dan pasar mempertimbangkan potensi Federal Reserve untuk memperketat kebijakan lebih lanjut di tengah ketahanan ekonomi yang masih baik. S&P 500 turun 0.77%, Dow Jones turun 0.84% dan Nasdaq turun 1.17%. Imbal hasil obligasi melonjak setelah risalah rapat The Fed menunjukkan kekhawatiran atas risiko kenaikan ‘signifikan’ terhadap inflasi di bulan Juli mungkin pantas untuk mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut. Imbal hasil UST 10 tahun sempat mencapai 4.33%, mendekati level tertinggi sejak tahun 2007. 

Asia – Bursa saham Asia turut melemah di tengah kekhawatiran atas perekonomian China dan prospek Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. MSCI Asia Pacific turun 0.35%. 

Indonesia – Pada perdagangan hari Rabu, IHSG turun 0.21% dan BINDO turun 0.06%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR1.34 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun ditutup naik menjadi 6.43%. Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan bahwa arsitektur RAPBN 2024 didesain sebagai shock absorber, akselerator transformasi ekonomi, sekaligus instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Asumsi dasar makro untuk tahun depan adalah pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh sebesar 5.2%, inflasi dijaga di angka 2.8%, nilai tukar rupiah diproyeksi berada di angka IDR15,000 per dolar AS, harga minyak USD80/barel dan suku bunga 10 tahun di 6.7%.