Skip to main content
Back

Pidato Fed Chair Jerome Powell mendorong penguatan pasar saham global

5 Desember, 2022

 

Pekan Lalu

Bursa saham Amerika Serikat membukukan kenaikan mingguan berturut-turut didorong pidato Fed Chair Jerome Powell yang mengindikasikan besaran kenaikan suku bunga yang lebih moderat di Desember. Pernyataan ini mendukung ekspektasi pasar bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunga 50bps di Desember, turun dari 75bps di November. Walau demikian Powell juga mengindikasikan kebijakan suku bunga restriktif tetap diperlukan untuk memastikan inflasi turun ke level yang ditargetkan. Selama sepekan S&P 500 naik 1.13%, Dow Jones naik 0.24% dan Nasdaq naik 2.09%. Rilis data tenaga kerja AS masih variatif di mana JOLTS Job Openings (Oct) turun menjadi 10.3 juta dari bulan sebelumnya 10.7 juta, sementara Nonfarm Payrolls (Nov) menunjukkan penambahan 263 ribu pekerjaan, lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan 200 ribu. Unemployment Rate (Nov) bertahan di level 3.7% dan Average Hourly Earnings (Nov) tumbuh diatas estimasi 5.1% YoY. ISM manufacturing (Nov) mengalami kontraksi pertama sejak Mei 2020 turun ke level 49.0 dari sebelumnya 50.2. Data PCE tumbuh selaras dengan data CPI yang juga menurun, PCE (Oct) turun ke level 0.3% MoM/ 6.0% YoY sementara Core PCE juga turun ke level 0.2% MoM/5.0% YoY. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 3.48% dari penutupan pekan sebelumnya 3.67%. 

Optimisme pasar terhadap potensi relaksasi kebijakan Covid Zero China dan juga potensi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih moderat mendorong pasar saham Asia, MSCI Asia Pacific menguat 2.43%. Komentar pejabat pemerintah China yang mengatakan penanganan Covid memasuki babak baru karena semakin banyak masyarakat yang divaksinasi dan melemahnya varian Covid Omicron dipandang sebagai sinyal kebijakan Covid China akan mulai direlaksasi. Data ekonomi yang dirilis China adalah PMI Manufacturing (Nov) turun menjadi 48.0 dari 49.2 dan PMI Non-manufacturing (Nov) turun menjadi 46.7 dari 48.7.

IHSG melemah di minggu ketiga sementara pasar obligasi BINDO menguat 1.11%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih mingguan senilai IDR790 miliar. Data ekonomi yang dirilis adalah PMI Manufacturing (Nov) turun menjadi 50.3 dari 51.8. CPI (Nov) tumbuh 0.09% MoM/5.42% YoY, lebih rendah dari ekspektasi pasar 0.17% MoM/5.50% YoY. Inflasi inti juga turun ke 3.30% YoY, lebih rendah dari ekspektasi 3.42%. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 6.85% dari penutupan pekan sebelumnya 6.96%. 

 

Pekan Ini

Pekan ini perhatian pelaku pasar tertuju pada beberapa rilis data ekonomi penting yang akan keluar baik dari Amerika Serikat, China dan Indonesia.

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua


Pekan Ini

Pekan ini perhatian pelaku pasar tertuju pada beberapa rilis data ekonomi penting yang akan keluar baik dari Amerika Serikat, China, dan Indonesia. 

 

 

Unduh Dokumen