Skip to main content
Back

Perubahan postur The Fed

25 Agustus 2025


Fed Chair Jerome Powell isyaratkan potensi pemangkasan suku bunga di September, setelah dalam pidatonya mengatakan terdapat peningkatan risiko di sektor tenaga kerja AS yang dapat mendorong perubahan postur kebijakan. Pernyataan ini mengangkat sentimen pasar yang tertekan sepanjang pekan dan mendorong indeks S&P 500 ditutup positif +0.27% pekan lalu. Sebelumnya pasar AS melemah tertekan oleh kekhawatiran valuasi saham Magnificent 7 yang dipandang terlalu tinggi. Selain itu pasar juga dibayangi oleh data sektor tenaga kerja AS yang melemah, di mana data klaim pengangguran terkini naik ke 235 ribu, yang merupakan level tertinggi sejak bulan Juni. Imbal hasil UST 10Y turun ke level 4.25% pasca pidato Jerome Powell, dari level 4.31% di akhir pekan sebelumnya. Pekan ini pasar akan memperhatikan data inflasi PCE yang dapat memberi informasi tambahan terkait dinamika inflasi imbas dari tarif.

Pasar saham kawasan Asia bergerak variatif pekan lalu menantikan pidato Jerome Powell. Pasar Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang melemah pekan lalu. Sementara itu Pasar saham China mencatat kinerja unggul pekan lalu dengan indeks CSI 300 +4.18%. Meredanya tensi perdagangan China - AS mendukung sentimen pasar domestik di China. Selain itu himbauan pemerintah China untuk menggunakan chip produksi lokal juga menjadi katalis bagi emiten semikonduktor China. Pasar saham India juga menguat pekan lalu setelah PM Modi menyatakan rencana untuk menurunkan pajak barang konsumsi guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun -0.56% pekan lalu.

Di domestik, Bank Indonesia menurunkan BI Rate 25bps ke level 5.0% di luar ekspektasi pasar yang memperkirakan suku bunga tidak berubah. Keputusan didasari oleh inflasi domestik yang rendah dan arah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. BI mengindikasikan masih memperhatikan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut. Pasar merespons positif keputusan ini, dengan indeks IDX80 +0.78% pekan lalu dan indeks obligasi BINDO +0.32%. Investor asing melanjutkan tren pembelian di pasar saham, dengan mencatat pembelian bersih IDR2.7 triliun pekan lalu. Imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.39% ke 6.35%. Imbal hasil SRBI 12-bulan kembali turun dalam lelang pekan lalu ke level 5.04% dari pekan sebelumnya 5.33%. Sementara itu defisit neraca transaksi berjalan (CAD) Indonesia melebar ke USD3.0 miliar (0.8% dari PDB) di 2Q-2025, dari kuartal sebelumnya USD0.2 miliar (0.1% dari PDB), dipengaruhi oleh faktor musiman dari pembayaran dividen dan kupon.

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more
Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more