Skip to main content
Back

Penundaan tarif untuk Kanada dan Meksiko diperluas

7 Maret 2025


Global
Pasar saham AS gagal menguat walaupun Presiden Trump mengumumkan perluasan penundaan  tarif untuk Kanada dan Meksiko - bukan hanya produk otomotif - sampai bulan April.  S&P500 -1.78%, DJIA -0.96, dan indeks teknologi Nasdaq jatuh paling dalam -2.61%. Di tengah keresahan dan kebingungan mencermati implementasi tarif yang terus berubah, kemarin pasar juga mencerna rilis data Unemployment Continuing Claim yang naik ke 1.897 juta, lebih tinggi baik dari ekspektasi 1.874 juta dan rilis sebelumnya 1.864 juta. Beberapa hari ini, diskursus pelemahan ekonomi AS mulai sering menjadi topik pasar. Selain itu, rilis AI Alibaba yang semakin maju dan bahkan lebih efisien dibandingkan DeepSeek membuat saham-saham teknologi AS terpuruk.   

Asia
Pasar saham Asia melanjutkan penguatan kemarin, seiring penundaan tarif otomotif yang diumumkan AS semalam sebelumnya. Pasar juga masih tertopang oleh sentimen dan harapan positif dari hasil sidang tahunan parlemen China. Saham-saham terkait teknologi di Asia Utara terbawa menguat dipimpin kenaikan saham Alibaba yang mengumumkan hasil pengembangan AI QwQ model yang diklaim lebih canggih namun sangat efisien.  

Indonesia

Sejalan dengan kawasan yang merespons penundaan tarif AS dan harapan perbaikan ekonomi China,  pasar Indonesia juga menguat dengan IHSG +1.32%  dan IDX80 +1.06%. Saham-saham perbankan blue chip mulai diburu kembali seiring dengan beberapa rekomendasi brokerage asing. Pasar obligasi cenderung stabil dengan imbal hasil SBN 10Y di level 6.87%, sementara Rupiah masih melanjutkan penguatan gradual ditutup di level 16330.




Unduh Dokumen

7 Maret 2025


Global
Pasar saham AS gagal menguat walaupun Presiden Trump mengumumkan perluasan penundaan  tarif untuk Kanada dan Meksiko - bukan hanya produk otomotif - sampai bulan April.  S&P500 -1.78%, DJIA -0.96, dan indeks teknologi Nasdaq jatuh paling dalam -2.61%. Di tengah keresahan dan kebingungan mencermati implementasi tarif yang terus berubah, kemarin pasar juga mencerna rilis data Unemployment Continuing Claim yang naik ke 1.897 juta, lebih tinggi baik dari ekspektasi 1.874 juta dan rilis sebelumnya 1.864 juta. Beberapa hari ini, diskursus pelemahan ekonomi AS mulai sering menjadi topik pasar. Selain itu, rilis AI Alibaba yang semakin maju dan bahkan lebih efisien dibandingkan DeepSeek membuat saham-saham teknologi AS terpuruk.   

Asia
Pasar saham Asia melanjutkan penguatan kemarin, seiring penundaan tarif otomotif yang diumumkan AS semalam sebelumnya. Pasar juga masih tertopang oleh sentimen dan harapan positif dari hasil sidang tahunan parlemen China. Saham-saham terkait teknologi di Asia Utara terbawa menguat dipimpin kenaikan saham Alibaba yang mengumumkan hasil pengembangan AI QwQ model yang diklaim lebih canggih namun sangat efisien.  

Indonesia

Sejalan dengan kawasan yang merespons penundaan tarif AS dan harapan perbaikan ekonomi China,  pasar Indonesia juga menguat dengan IHSG +1.32%  dan IDX80 +1.06%. Saham-saham perbankan blue chip mulai diburu kembali seiring dengan beberapa rekomendasi brokerage asing. Pasar obligasi cenderung stabil dengan imbal hasil SBN 10Y di level 6.87%, sementara Rupiah masih melanjutkan penguatan gradual ditutup di level 16330.




Unduh Dokumen

  • IWH: Ketidakpastian penurunan suku bunga The Fed lanjutan

    Investment Weekly Highlights

    Baca selengkapnya
  • IDB: Menantikan rilis data ekonomi AS pasca government shutdown

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Memudarnya optimisme penurunan FFR di Desember

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more