Skip to main content
Back

The Fed dan BI kompak menurunkan suku bunga

18 September 2025


Global

The Fed memangkas suku bunga sebesar 25bps ke 4.0% - 4.25% sesuai dengan ekspektasi pasar. Fed Chair Powell mengindikasikan tantangan pelemahan di sektor tenaga kerja dapat meningkatkan tingkat pengangguran, di sisi lain inflasi masih di atas target The Fed. Median proyeksi dot plot The Fed mengindikasikan potensi penurunan suku bunga dua kali lagi di tahun ini dan satu kali di 2026, walau Powell menyatakan outlook pemangkasan suku bunga akan bergantung pada perkembangan data karena ketidakpastian arah inflasi imbas dari tarif. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.10% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.02% ke 4.08%.

Asia
Pasar saham kawasan Asia bergerak variatif menantikan rapat FOMC The Fed. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup +0.13% dengan pasar China dan Hong Kong mencatat kinerja positif, sementara pasar Taiwan dan Korea Selatan melemah. Kinerja pasar China dan Hong Kong didukung oleh penguatan sektor teknologi seiring dengan optimisme pasar terhadap kebijakan pemerintah China untuk mendorong pengembangan sektor teknologi domestik.

Indonesia
Bank Indonesia kembali mengejutkan pasar dengan memangkas BI Rate 25bps ke level 4.75%, yang merupakan pemangkasan tiga bulan beruntun, mengindikasikan postur kebijakan yang pro-pertumbuhan. Selain itu BI juga menyatakan masih melihat peluang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Pasar merespons positif keputusan BI, dengan indeks IDX80 naik +0.94%, walau investor asing mencatat penjualan bersih IDR151.9 miliar. Indeks obligasi BINDO menguat +0.28% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.33% ke 6.28%. Nilai tukar Rupiah juga menguat +0.06% terhadap USD ke level 16430. 





Unduh Dokumen

18 September 2025


Global

The Fed memangkas suku bunga sebesar 25bps ke 4.0% - 4.25% sesuai dengan ekspektasi pasar. Fed Chair Powell mengindikasikan tantangan pelemahan di sektor tenaga kerja dapat meningkatkan tingkat pengangguran, di sisi lain inflasi masih di atas target The Fed. Median proyeksi dot plot The Fed mengindikasikan potensi penurunan suku bunga dua kali lagi di tahun ini dan satu kali di 2026, walau Powell menyatakan outlook pemangkasan suku bunga akan bergantung pada perkembangan data karena ketidakpastian arah inflasi imbas dari tarif. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.10% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.02% ke 4.08%.

Asia
Pasar saham kawasan Asia bergerak variatif menantikan rapat FOMC The Fed. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup +0.13% dengan pasar China dan Hong Kong mencatat kinerja positif, sementara pasar Taiwan dan Korea Selatan melemah. Kinerja pasar China dan Hong Kong didukung oleh penguatan sektor teknologi seiring dengan optimisme pasar terhadap kebijakan pemerintah China untuk mendorong pengembangan sektor teknologi domestik.

Indonesia
Bank Indonesia kembali mengejutkan pasar dengan memangkas BI Rate 25bps ke level 4.75%, yang merupakan pemangkasan tiga bulan beruntun, mengindikasikan postur kebijakan yang pro-pertumbuhan. Selain itu BI juga menyatakan masih melihat peluang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Pasar merespons positif keputusan BI, dengan indeks IDX80 naik +0.94%, walau investor asing mencatat penjualan bersih IDR151.9 miliar. Indeks obligasi BINDO menguat +0.28% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.33% ke 6.28%. Nilai tukar Rupiah juga menguat +0.06% terhadap USD ke level 16430. 





Unduh Dokumen

  • IDB: Kesepakatan dagang 1 tahun antara AS - China

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Sinyal tentatif potensi penurunan suku bunga The Fed di Desember

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Menantikan keputusan rapat FOMC The Fed

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more