Skip to main content
Back

Penguatan Rupiah mendukung kinerja pasar obligasi

12 Agustus 2024


Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif pekan lalu dibayangi oleh kekhawatiran resesi dan faktor teknikal dari penguatan Yen. Data ekonomi AS yang lemah menekan sentimen pasar yang khawatir The Fed bergerak terlalu lambat untuk mencegah resesi ekonomi. Namun memasuki akhir pekan, rilis data ekonomi AS terkini yang lebih baik mengurangi kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi. Data ISM services naik dari 48.8 kembali ke zona ekspansi 51.4 di Juli, dan klaim pengangguran lebih sedikit dari perkiraan di 233 ribu. Selain itu penguatan Yen yang signifikan juga mengejutkan pasar sehingga menyebabkan aksi jual untuk menutup posisi carry trade, di mana investor meminjam dalam Yen dan investasi di aset lain. Namun Yen bergerak lebih stabil pekan lalu, setelah Deputi Gubernur BoJ Uchida mengindikasikan bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga ketika kondisi pasar fluktuatif. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.04% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 3.79% ke 3.94%.

Pasar saham kawasan Asia juga bergerak fluktuatif pekan lalu di tengah volatilitas yang terjadi di pasar AS. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.78% dengan mayoritas pasar di kawasan mencatat pelemahan. Kekhawatiran resesi AS dan volatilitas pasar Jepang menjadi faktor yang menekan kinerja indeks. Namun sentimen pasar membaik menjelang akhir pekan, didukung oleh rilis data ekonomi AS yang suportif dan komentar dari BoJ yang menenangkan pasar. Selain itu emiten teknologi Asia melaporkan earnings yang lebih baik dari ekspektasi yang mengurangi kekhwatiran pasar terhadap meredanya momentum permintaan AI. TSMC melaporkan data penjualan bulan Juli yang mengungguli ekspektasi didukung permintaan AI. Sementara itu data ekonomi China kembali menunjukkan sinyal yang variatif, dengan data inflasi meningkat yang mengurangi kekhawatiran tekanan deflasi, namun data ekspor tumbuh lebih rendah dari ekspektasi.

Di pasar domestik, data ekonomi yang dirilis pekan lalu relatif positif. PDB Indonesia  tumbuh sebesar 5.05% YoY di 2Q-2024, sedikit lebih baik dari ekspektasi di 5.0%. Selain itu cadangan devisa naik ke USD145.5 miliar yang merupakan level tertinggi di tahun ini. Pasar domestik mencatat kinerja variatif, di mana indeks saham IDX80 melemah 1.25% pekan lalu, sementara indeks obligasi BINDO menguat 0.44%. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR1.1 triliun di pasar saham pekan lalu. Imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.84% ke 6.77%. Sentimen di pasar obligasi didukung oleh penguatan nilai tukar Rupiah yang menguat ke level terkuatnya sejak April 2024.

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

  • IDB: Inflasi produsen AS melonjak

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Arus dana asing mengangkat pasar domestik dan Rupiah

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Inflasi AS sesuai ekspektasi memperkuat harapan penurunan suku bunga

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Informasi libur

Sehubungan dengan cuti bersama Proklamasi Kemerdekaan , kantor kami tidak beroperasi pada Senin 18 Agustus 2025 dan akan kembali beroperasi pada 19 Agustus 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi libur

Sehubungan dengan cuti bersama Proklamasi Kemerdekaan , kantor kami tidak beroperasi pada Senin 18 Agustus 2025 dan akan kembali beroperasi pada 19 Agustus 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more