Skip to main content
Back

Trump kecualikan produk elektronik dari tarif resiprokal China

12 April 2025


Global
China kembali meningkatkan tarif terhadap Amerika Serikat menjadi 125% sebagai retaliasi kenaikan tarif dari AS. Walau demikian, pasar saham AS berhasil ditutup positif, dengan indeks S&P 500 ditutup naik 1.81% di mana seluruh sektor menguat. Sentimen pasar didukung oleh komentar dari Presiden Boston Fed, Susan Collins, yang mengatakan bahwa The Fed siap stabilisasi pasar apabila kondisi menjadi tidak kondusif. Sementara itu pasar juga mencerna dimulainya rilis laporan keuangan emiten Q1-2025, di mana JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley melaporkan earnings yang mengungguli ekspektasi. Di sisi lain earnings Wells Fargo mengecewakan pasar. Imbal hasil UST 10Y naik dari 4.42% ke 4.49%.   

Asia
Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.06% di perdagangan Jumat, merespons kenaikan tarif yang dilakukan China. Namun di akhir pekan, Presiden Trump mengumumkan smartphone, komputer, dan produk elektronik akan dikecualikan dari tarif resiprokal terhadap China, memberikan waktu bagi perusahaan untuk memindahkan basis produksi ke AS. Namun Trump menekankan bahwa tarif 20% tetap berlaku untuk produk-produk tersebut.  

Indonesia

Pasar saham domestik melanjutkan kinerja positif, dengan indeks IDX80 +0.35%. Sektor material mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor konsumer non-siklikal melemah terdalam. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR214 miliar di pasar saham. Sementara itu indeks obligasi BINDO ditutup turun -0.04% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 7.04% ke 7.07%. Rata-rata imbal hasil SRBI 12-bulan di lelang Jumat lalu kembali meningkat, ke level 6.73% dibandingkan dengan 6.43%.




Unduh Dokumen

14 April 2025


Global
China kembali meningkatkan tarif terhadap Amerika Serikat menjadi 125% sebagai retaliasi kenaikan tarif dari AS. Walau demikian, pasar saham AS berhasil ditutup positif, dengan indeks S&P 500 ditutup naik 1.81% di mana seluruh sektor menguat. Sentimen pasar didukung oleh komentar dari Presiden Boston Fed, Susan Collins, yang mengatakan bahwa The Fed siap stabilisasi pasar apabila kondisi menjadi tidak kondusif. Sementara itu pasar juga mencerna dimulainya rilis laporan keuangan emiten Q1-2025, di mana JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley melaporkan earnings yang mengungguli ekspektasi. Di sisi lain earnings Wells Fargo mengecewakan pasar. Imbal hasil UST 10Y naik dari 4.42% ke 4.49%.   

Asia
Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.06% di perdagangan Jumat, merespons kenaikan tarif yang dilakukan China. Namun di akhir pekan, Presiden Trump mengumumkan smartphone, komputer, dan produk elektronik akan dikecualikan dari tarif resiprokal terhadap China, memberikan waktu bagi perusahaan untuk memindahkan basis produksi ke AS. Namun Trump menekankan bahwa tarif 20% tetap berlaku untuk produk-produk tersebut.  

Indonesia

Pasar saham domestik melanjutkan kinerja positif, dengan indeks IDX80 +0.35%. Sektor material mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor konsumer non-siklikal melemah terdalam. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR214 miliar di pasar saham. Sementara itu indeks obligasi BINDO ditutup turun -0.04% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 7.04% ke 7.07%. Rata-rata imbal hasil SRBI 12-bulan di lelang Jumat lalu kembali meningkat, ke level 6.73% dibandingkan dengan 6.43%.




Unduh Dokumen

Lihat semua
Informasi libur

Memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE, kantor kami tidak beroperasi pada 12 - 13 Mei 2025 dan akan kembali beroperasi pada 14 Mei 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi libur

Memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE, kantor kami tidak beroperasi pada 12 - 13 Mei 2025 dan akan kembali beroperasi pada 14 Mei 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more