18 November 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat kembali melemah di perdagangan awal pekan ini dengan indeks S&P 500 turun -0.92%. Pelemahan terjadi secara luas, dengan lebih dari 400 saham dalam indeks melemah, di mana sektor finansial dan energi melemah terdalam. Sentimen menghindari risiko masih membayangi pasar menjelang rilis beberapa data penting pekan ini. Hari Rabu pasar menantikan earnings Nvidia, yang dapat memberi sinyal momentum di AI dan potensi lanjutan bagi kinerja saham sektor teknologi. Selain itu di akhir pekan pasar menantikan data tenaga kerja AS yang tertunda imbas dari government shutdown.
Asia
Di kawasan Asia, indeks MSCI Asia Pacific melemah -0.21% dengan sektor consumer discretionary melemah terdalam, sementara sektor IT menguat tertinggi. Pasar dibayangi oleh memanasnya tensi China-Jepang setelah PM Jepang Takaichi berkomentar potensi intervensi militer apabila terdapat konflik Taiwan. Sementara itu media China menekan pemerintah untuk melakukan retaliasi terhadap Jepang. India mengindikasikan dalam proses finalisasi fase pertama kesepakatan dagang dengan AS. Impor migas India dari AS meningkat di Oktober, dan India sepakat untuk meningkatkan impor LPG dari AS ke depannya.
Indonesia
Di domestik, pemerintah meningkatkan alokasi anggaran kas negara pada Himbara senilai IDR76 triliun. Bank Mandiri, BNI, dan BRI masing-masing mendapat tambahan IDR25 triliun, dan Bank DKI mendapat IDR1 triliun. Indeks saham IDX80 menguat +0.45% dengan investor asing mencatat pembelian bersih IDR709 miliar. Indeks obligasi BINDO juga ditutup +0.04% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.12% ke 6.13%.

18 November 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat kembali melemah di perdagangan awal pekan ini dengan indeks S&P 500 turun -0.92%. Pelemahan terjadi secara luas, dengan lebih dari 400 saham dalam indeks melemah, di mana sektor finansial dan energi melemah terdalam. Sentimen menghindari risiko masih membayangi pasar menjelang rilis beberapa data penting pekan ini. Hari Rabu pasar menantikan earnings Nvidia, yang dapat memberi sinyal momentum di AI dan potensi lanjutan bagi kinerja saham sektor teknologi. Selain itu di akhir pekan pasar menantikan data tenaga kerja AS yang tertunda imbas dari government shutdown.
Asia
Di kawasan Asia, indeks MSCI Asia Pacific melemah -0.21% dengan sektor consumer discretionary melemah terdalam, sementara sektor IT menguat tertinggi. Pasar dibayangi oleh memanasnya tensi China-Jepang setelah PM Jepang Takaichi berkomentar potensi intervensi militer apabila terdapat konflik Taiwan. Sementara itu media China menekan pemerintah untuk melakukan retaliasi terhadap Jepang. India mengindikasikan dalam proses finalisasi fase pertama kesepakatan dagang dengan AS. Impor migas India dari AS meningkat di Oktober, dan India sepakat untuk meningkatkan impor LPG dari AS ke depannya.
Indonesia
Di domestik, pemerintah meningkatkan alokasi anggaran kas negara pada Himbara senilai IDR76 triliun. Bank Mandiri, BNI, dan BRI masing-masing mendapat tambahan IDR25 triliun, dan Bank DKI mendapat IDR1 triliun. Indeks saham IDX80 menguat +0.45% dengan investor asing mencatat pembelian bersih IDR709 miliar. Indeks obligasi BINDO juga ditutup +0.04% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.12% ke 6.13%.

IWH: Ketidakpastian penurunan suku bunga The Fed lanjutan
Investment Weekly Highlights
IDB: Menantikan rilis data ekonomi AS pasca government shutdown
Investment Daily Bread
IDB: Memudarnya optimisme penurunan FFR di Desember
Investment Daily Bread