25 Juni 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif, di mana pelemahan di sektor teknologi menjadi pemberat kinerja indeks sementara small-cap dan value stocks di sektor energi dan finansial menopang pasar. Kondisi ini mengindikasikan terdapat sinyal rotasi di pasar dari sektor teknologi ke non-teknologi. Perkembangan ini dipandang positif terutama setelah penguatan indeks sepanjang tahun didominasi dari sektor teknologi. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.31% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 4.25% ke 4.23%.
Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.18% dengan sektor teknologi mencatat pelemahan terdalam di tengah memudarnya rally sektor teknologi global. Mayoritas pasar mencatat pelemahan, di mana indeks Shanghai Composite turun 1.17%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0.70%, dan indeks saham Taiwan turun 1.89%. Pelemahan pasar Korea dan Taiwan dipengaruhi oleh pelemahan sektor teknologi, sementara pasar China dipengaruhi oleh data makroekonomi yang variatif. Pasar menantikan rapat plenum China di Juli yang diharapkan dapat mengindikasikan dukungan lebih terhadap ekonomi.
Indonesia
Di pasar domestik, pemerintah dan tim gugus tugas sinkronisasi dari presiden terpilih Prabowo menekankan komitmen untuk menjaga disiplin fiskal dan defisit anggaran tetap dijaga di bawah 3%. Pemerintah menetapkan target defisit fiskal 2.29%-2.82% dalam RAPBN 2025, dan menganggarkan dana IDR71 triliun untuk program makan bergizi gratis di 2025, mengindikasikan implementasi program ini akan dilakukan bertahap. Pasar merespons positif pernyataan ini dengan Rupiah menguat 0.34% ke level 16,394 per USD dan imbal hasil SBN 10Y turun dari 7.14% ke 7.11%. Indeks obligasi BINDO ditutup positif 0.07%. Sementara itu indeks saham IDX80 melemah 0.22% dengan sektor industrial dan finansial menjadi pemberat kinerja indeks. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR37 miliar di pasar saham.
25 Juni 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif, di mana pelemahan di sektor teknologi menjadi pemberat kinerja indeks sementara small-cap dan value stocks di sektor energi dan finansial menopang pasar. Kondisi ini mengindikasikan terdapat sinyal rotasi di pasar dari sektor teknologi ke non-teknologi. Perkembangan ini dipandang positif terutama setelah penguatan indeks sepanjang tahun didominasi dari sektor teknologi. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.31% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 4.25% ke 4.23%.
Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.18% dengan sektor teknologi mencatat pelemahan terdalam di tengah memudarnya rally sektor teknologi global. Mayoritas pasar mencatat pelemahan, di mana indeks Shanghai Composite turun 1.17%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0.70%, dan indeks saham Taiwan turun 1.89%. Pelemahan pasar Korea dan Taiwan dipengaruhi oleh pelemahan sektor teknologi, sementara pasar China dipengaruhi oleh data makroekonomi yang variatif. Pasar menantikan rapat plenum China di Juli yang diharapkan dapat mengindikasikan dukungan lebih terhadap ekonomi.
Indonesia
Di pasar domestik, pemerintah dan tim gugus tugas sinkronisasi dari presiden terpilih Prabowo menekankan komitmen untuk menjaga disiplin fiskal dan defisit anggaran tetap dijaga di bawah 3%. Pemerintah menetapkan target defisit fiskal 2.29%-2.82% dalam RAPBN 2025, dan menganggarkan dana IDR71 triliun untuk program makan bergizi gratis di 2025, mengindikasikan implementasi program ini akan dilakukan bertahap. Pasar merespons positif pernyataan ini dengan Rupiah menguat 0.34% ke level 16,394 per USD dan imbal hasil SBN 10Y turun dari 7.14% ke 7.11%. Indeks obligasi BINDO ditutup positif 0.07%. Sementara itu indeks saham IDX80 melemah 0.22% dengan sektor industrial dan finansial menjadi pemberat kinerja indeks. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR37 miliar di pasar saham.
IDB: Presiden Trump serang The Fed
Investment Daily Bread
IWH: Pasar global variatif di tengah negosiasi tarif
Investment Weekly Highlights
IDB: Negosiasi tarif AS - Jepang berjalan positif
Investment Daily Bread