Skip to main content
Back

Pertumbuhan PDB Indonesia 2Q meningkat

6 Agustus 2025


Global

Pasar saham Amerika Serikat melemah setelah data sektor jasa yang turun menyebabkan kekhawatiran terhadap outlook pertumbuhan ekonomi. Indeks ISM services turun ke 50.1 di Juli dari sebelumnya 50.8 dipengaruhi oleh permintaan yang turun, harga yang naik, dan pengurangan tenaga kerja. Data ini menjadi perhatian terutama setelah sebelumnya data tenaga kerja AS melemah signifikan. Indeks S&P 500 ditutup -0.49% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.19% ke 4.21%. Presiden Trump menyatakan akan segera mengumumkan tarif terhadap sektor semikonduktor dan farmasi dalam beberapa pekan ke depan.

Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik +0.71% didukung penguatan sektor teknologi. Sentimen pasar didukung oleh ekspektasi yang menguat terhadap potensi turunnya suku bunga The Fed di September setelah data ekonomi AS yang lemah. Sementara itu Presiden Trump memberi ultimatum akan menaikkan tarif terhadap India secara signifikan dalam 24 jam karena India aktif membeli minyak dari Rusia. Selain itu potensi tarif sektor farmasi juga mengancam India yang merupakan eksportir besar obat generik di dunia. Di sisi lain, Presiden Trump mengindikasikan telah mendekati kesepakatan dengan China untuk mengundurkan tenggat waktu negosiasi dagang. 

Indonesia

Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5.12% YoY di 2Q-2025, mengungguli ekspektasi konsensus (4.80%) dan menguat dari 4.87% di 1Q-2025. Pertumbuhan didukung oleh investasi yang tumbuh 6.99% YoY dan ekspor yang tumbuh 10.67% YoY. Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil di 4.97% YoY. Indeks IDX80 menguat 1.0% dengan investor asing mencatat pembelian bersih IDR552 miliar. Indeks obligasi BINDO juga naik +0.10% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.49% ke 6.48%.





Unduh Dokumen

6 Agustus 2025


Global

Pasar saham Amerika Serikat melemah setelah data sektor jasa yang turun menyebabkan kekhawatiran terhadap outlook pertumbuhan ekonomi. Indeks ISM services turun ke 50.1 di Juli dari sebelumnya 50.8 dipengaruhi oleh permintaan yang turun, harga yang naik, dan pengurangan tenaga kerja. Data ini menjadi perhatian terutama setelah sebelumnya data tenaga kerja AS melemah signifikan. Indeks S&P 500 ditutup -0.49% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.19% ke 4.21%. Presiden Trump menyatakan akan segera mengumumkan tarif terhadap sektor semikonduktor dan farmasi dalam beberapa pekan ke depan.

Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik +0.71% didukung penguatan sektor teknologi. Sentimen pasar didukung oleh ekspektasi yang menguat terhadap potensi turunnya suku bunga The Fed di September setelah data ekonomi AS yang lemah. Sementara itu Presiden Trump memberi ultimatum akan menaikkan tarif terhadap India secara signifikan dalam 24 jam karena India aktif membeli minyak dari Rusia. Selain itu potensi tarif sektor farmasi juga mengancam India yang merupakan eksportir besar obat generik di dunia. Di sisi lain, Presiden Trump mengindikasikan telah mendekati kesepakatan dengan China untuk mengundurkan tenggat waktu negosiasi dagang. 

Indonesia

Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5.12% YoY di 2Q-2025, mengungguli ekspektasi konsensus (4.80%) dan menguat dari 4.87% di 1Q-2025. Pertumbuhan didukung oleh investasi yang tumbuh 6.99% YoY dan ekspor yang tumbuh 10.67% YoY. Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil di 4.97% YoY. Indeks IDX80 menguat 1.0% dengan investor asing mencatat pembelian bersih IDR552 miliar. Indeks obligasi BINDO juga naik +0.10% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.49% ke 6.48%.





Unduh Dokumen

Lihat semua
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more