25 Agustus, 2022
Global – Pelaku pasar masih bersikap wait and see, menunggu komentar Jerome Powell hari Jumat esok mengenai trajektori Fed Rate ke depan. Pasar saham Amerika Serikat berfluktuasi tipis dan akhirnya ditutup menguat. S&P naik 0.3%, DJIA naik 0.2%, sementara Nasdaq menguat 0.4%. Rilis data ekonomi masih menunjukkan sinyal beragam. Untuk bulan Juli, US Pending Home Sales turun ke level terendah sejak pandemi dengan indeks yang berada di level 89.8, sementara Capital Goods Orders lebih tinggi dari ekspektasi, tumbuh 0.4%. Imbal hasil UST10Y tercatat sebesar 3.10%.
Asia – Kekhawatiran atas profitabilitas perusahaan Asia - terutama eksportir - terkait potensi pelemahan ekonomi global, membuat bursa Asia melanjutkan pelemahan. MSCI Asia Pasifik turun 0.54%. Selain menunggu arah kebijakan dari simposium Jackson Hole, pasar Asia kemarin juga mulai mencermati dampak ekonomi kekeringan parah di China. Ketinggian air di sungai Yangtze saat ini turun ke level terendah sejak 157 tahun lalu, dan mulai berimbas negatif pada sektor pertanian, peternakan, dan pembangkit listrik tenaga air.
Indonesia – IHSG naik 0.44% ditutup di level 7194.70. Investor asing mencatatkan pembelian bersih IDR891 miliar, sementara Rupiah cenderung stabil hanya melemah 0.07% di level IDR14,848 per Dolar AS. Dari pasar obligasi, indeks BINDO menguat 0.1% dan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun berada di level 7.04%.
*Menggunakan data penutupan 23 Agustus 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Bank sentral China memangkas suku bunga
Investment Daily Bread
IWH: Pasar domestik menguat di tengah kondisi global yang fluktuatif
Investment Weekly Highlights
IDB: Pertumbuhan ekonomi China kembali melemah
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan 23 Agustus 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.