12 Juli, 2022
Global – Pasar saham Amerika Serikat melemah menantikan data inflasi bulan Juni yang dapat mempengaruhi arah kebijakan suku bunga The Fed. Konsensus memproyeksikan inflasi akan naik ke level 8.8% YoY dari bulan sebelumnya 8.6%. Selain itu pasar juga menantikan dimulainya rilis laporan keuangan emiten 2Q-2022, terutama melihat dampak dari inflasi tinggi terhadap earnings. Indeks S&P 500 melemah 1.15% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 3.08% ke 2.99%.
Asia – Pasar saham kawasan Asia melemah di tengah naiknya kasus Covid-19 di China yang menyebabkan kekhawatiran akan adanya lockdown kembali. Selain itu kinerja pasar juga dibayangi oleh pelemahan di sektor teknologi China setelah pemerintah China mengenakan denda terhadap Alibaba dan Tencent. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 1.25%.
Indonesia – IHSG ditutup turun 0.27% dengan sektor teknologi mencatat penurunan terdalam. Investor asing mencatat jual bersih IDR203 miliar di pasar saham. Pasar obligasi ditutup naik 0.06% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y naik dari 7.27% ke 7.30%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 8 Juli 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi produsen AS melonjak
Investment Daily Bread
IDB: Arus dana asing mengangkat pasar domestik dan Rupiah
Investment Daily Bread
IDB: Inflasi AS sesuai ekspektasi memperkuat harapan penurunan suku bunga
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan tanggal 8 Juli 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.