Outlook makro global Q3 2023: Jalan panjang yang berliku

31 Juli, 2023

Tim Strategi Makroekonomi

Bahasan kunci

• Resesi tertunda, bukan batal – meskipun pengetatan kebijakan telah dilakukan dengan agresif seperti yang dapat kita lihat sejauh ini, kegiatan perekonomian di negara-negara berkembang terbukti lebih resilien daripada yang diperkirakan sebelumnya di tengah terjadinya rebound yang kuat pada sektor jasa. 
• Inflasi tetap berada pada level yang kurang mengenakkan – meskipun inflasi umum (headline inflation) mulai melonggar, inflasi inti (core inflation) tetap berada pada level yang tinggi, dan hal ini bukan hanya karena inflasi di sektor jasa: inflasi barang naik lebih tinggi setelah melewati periode penurunan.
• Kami meyakini bahwa pelonggaran kebijakan bank-bank sentral akan berlangsung secara lebih gradual daripada perkiraan konsensus – dari Bank of Canada, Reserve Bank of Australia, Bank Negara Malaysia, hingga U.S. Federal Reserve, bank-bank sentral di seluruh dunia terbukti bersikap lebih hawkish dari yang diperkirakan.
• Pergeseran geopolitik serta perlunya playbook pasar yang baru – ada tanda-tanda bahwa kita tengah memasuki sebuah rezim global yang baru, sehingga dibutuhkan adanya pemikiran ulang mnegenai bagaimana aset-aset berisiko merespon perubahan yang terjadi di dalam lingkungan makro. Dengan memahami keadaan secara dini, kita akan lebih mampu mengantisipasi. Kami terus meyakini bahwa:
   

1. Pasar telah melakukan pricing yang prematur mengenai dovish pivot bank-bank sentral, baik menyangkut waktu maupun besarannya.
2. Ada risiko bahwa meskipun The Fed mengambil jeda dalam beberapa bulan ke depan, langkah yang akan diambil lebih mungkin merupakan pengetatan, bukan pelonggaran.
3. Pasar perlu melakukan asesmen ulang mengenai harga-harga aset yang ditetapkan oleh bank sentral. 

Unduh Dokumen