12 Februari, 2024
Pasar saham Amerika Serikat menguat pekan lalu, dengan indeks S&P 500 untuk pertama kalinya menembus level 5000. Penguatan indeks dipicu oleh laporan keuangan emiten yang positif di sektor teknologi, ekspektasi inflasi AS terkendali, dan permintaan lelang US Treasury yang kuat. Revisi data inflasi CPI AS tidak menghasilkan perubahan berarti dengan inflasi inti di Q4-23 tetap di 3.3% annualized. Pasar merespons positif data ini yang mengindikasikan tekanan inflasi konsisten melunak dan kebijakan The Fed dapat beralih lebih akomodatif. Sementara itu lelang UST mencapai rekor USD42 miliar dengan yield lebih baik dari ekspektasi, yang mengurangi kekhawatiran pasar yield akan melonjak di tengah target penerbitan obligasi AS yang tinggi. Indeks S&P 500 ditutup menguat 1.37% pekan lalu dan indeks Nasdaq menguat 2.31%. Imbal hasil UST 10Y naik dari 4.02% ke 4.18%.
Pasar saham kawasan Asia bergerak fluktuatif pekan lalu di tengah hari perdagangan yang lebih pendek karena libur Imlek. Pasar China menjadi penopang kinerja Asia didukung upaya penyelamatan pasar China yang semakin intensif. Berita mengenai langkah penyelamatan pemerintah China semakin luas, laporan Bloomberg mengatakan bahwa pemerintah meminta update secara berkala terkait kondisi pasar dan inisiatif kebijakan dan SWF China Central Hujin Investment berjanji untuk terus membeli ETF. Pasar Jepang juga mendorong kinerja pasar Asia, didukung oleh laporan earnings emiten yang solid dan sinyal dari bank sentral Jepang kebijakan moneter akan tetap akomodatif apabila kebijakan suku bunga negatif berakhir.
Perdagangan di pasar Indonesia relatif pendek pekan lalu karena libur bursa di Kamis dan Jumat. Indeks saham IDX80 ditutup turun 0.57% pekan lalu walau investor asing mencatat pembelian bersih IDR1.69 triliun. Pasar obligasi juga ditutup turun 0.10% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.52% ke 6.62%. Data ekonomi yang dirilis relatif suportif, di mana PDB Indonesia pada 4Q23 tumbuh sebesar 5.04% YoY, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 4.94% YoY.
IWH: Ketidakpastian outlook pertumbuhan menekan pasar domestik
Investment Weekly Highlights
IDB: Pasar global fluktuatif menantikan kebijakan tarif lanjutan AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar global fluktuatif mencerna hasil rapat FOMC
Investment Daily Bread