21 November 2025
Global
Rilis kinerja Nvidia hanya satu hari berhasil mengangkat sentimen pasar. Kemarin pasar saham AS kembali melemah, kembali diakibatkan kekhawatiran valuasi sektor-sektor teknologi, dan apakah pendapatan dari AI cukup mampu mengimbangi besarnya sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk membangunnya. S&P -1.56%, DJIA -0.84%, sementara indeks teknologi Nasdaq bergerak sangat fluktuatif dengan rentang +2% sampai -2.5%, dan akhirnya ditutup -2.15%. Sementara itu, setelah tertunda government shutdown, kemarin data tenaga kerja September dirilis. Non farm payroll melebihi ekspektasi (119 ribu vs ekspektasi 54 ribu), namun di lain pihak tingkat pengangguran September merangkak ke level 4.4% dibandingkan bulan sebelumnya 4.3%. Data mingguan terbaru bulan November yang dirilis adalah klaim ketenagakerjaan, yang hasilnya membaik (initial claim di angka 220 ribu, di bawah ekspektasi 227 ribu).
Asia
Kebalikan dari AS, pasar Asia kemarin melonjak seiring rilis korporasi Nvidia yang hasilnya bagus dengan pendapatan kuartal ketiga naik 62% di angka USD57 triliun, dan tetap optimis bahwa rilis kinerja kuartal empat nanti juga di ekspektasi tetap mampu melanjutkan kinerja kuartal tiga.
Indonesia
Pasar saham bergerak mendatar, IHSG ditutup +0.16% dan LQ45 -0.11%. Investor asing mencatatkan pembelian bersih IDR1.27 triliun. Indeks obligasi BINDO flat -0.01%, sementara imbal hasil SBN10Y naik 3bps ke 6.17%. Dari indikator ekonomi, rilis data defisit APBN di kuartal ketiga di angka IDR479 triliun (2.02% dari PDB, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya 1.56% dari PDB). Pendapatan negara tercatat IDR2113 triliun (-6% YoY) sementara belanja negara tercatat IDR2593 triliun (+1.4% YoY). Di lain pihak, transaksi neraca berjalan surplus USD4 miliar, ditopang peningkatan surplus transaksi barang dan turunnya defisit transaksi jasa akibat peningkatan pariwisata.

21 November 2025
Global
Rilis kinerja Nvidia hanya satu hari berhasil mengangkat sentimen pasar. Kemarin pasar saham AS kembali melemah, kembali diakibatkan kekhawatiran valuasi sektor-sektor teknologi, dan apakah pendapatan dari AI cukup mampu mengimbangi besarnya sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk membangunnya. S&P -1.56%, DJIA -0.84%, sementara indeks teknologi Nasdaq bergerak sangat fluktuatif dengan rentang +2% sampai -2.5%, dan akhirnya ditutup -2.15%. Sementara itu, setelah tertunda government shutdown, kemarin data tenaga kerja September dirilis. Non farm payroll melebihi ekspektasi (119 ribu vs ekspektasi 54 ribu), namun di lain pihak tingkat pengangguran September merangkak ke level 4.4% dibandingkan bulan sebelumnya 4.3%. Data mingguan terbaru bulan November yang dirilis adalah klaim ketenagakerjaan, yang hasilnya membaik (initial claim di angka 220 ribu, di bawah ekspektasi 227 ribu).
Asia
Kebalikan dari AS, pasar Asia kemarin melonjak seiring rilis korporasi Nvidia yang hasilnya bagus dengan pendapatan kuartal ketiga naik 62% di angka USD57 triliun, dan tetap optimis bahwa rilis kinerja kuartal empat nanti juga di ekspektasi tetap mampu melanjutkan kinerja kuartal tiga.
Indonesia
Pasar saham bergerak mendatar, IHSG ditutup +0.16% dan LQ45 -0.11%. Investor asing mencatatkan pembelian bersih IDR1.27 triliun. Indeks obligasi BINDO flat -0.01%, sementara imbal hasil SBN10Y naik 3bps ke 6.17%. Dari indikator ekonomi, rilis data defisit APBN di kuartal ketiga di angka IDR479 triliun (2.02% dari PDB, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya 1.56% dari PDB). Pendapatan negara tercatat IDR2113 triliun (-6% YoY) sementara belanja negara tercatat IDR2593 triliun (+1.4% YoY). Di lain pihak, transaksi neraca berjalan surplus USD4 miliar, ditopang peningkatan surplus transaksi barang dan turunnya defisit transaksi jasa akibat peningkatan pariwisata.

IDB: BI kembali mempertahankan suku bunga di 4.75%
Investment Daily Bread
IDB: Saham-saham teknologi terkait AI melanjutkan pelemahan
Investment Daily Bread
IDB: Pemerintah tingkatkan alokasi dana di Himbara
Investment Daily Bread