Skip to main content
Back

Menunggu Rapat Bank Indonesia

15 Desember 2025


Sepanjang pekan lalu pasar AS bergerak fluktuatif dipicu berita arah kebijakan bank sentral, perbedaan pendapat antar pejabat bank sentral mengenai arah kebijakan moneter 2026, dan juga kekhawatiran sektor teknologi, terkait belanja AI. Dari sisi kebijakan, rilis data pekan lalu cukup sesuai dengan ekspektasi pasar, di mana inflasi meningkat (2.8% YoY per September), belanja konsumsi masyarakat turun (+0.3% dari sebelumnya +0.5%), yang diikuti oleh penurunan FFR ke 3.5% - 3.75%. Sementara dari pasar saham, fokus pada sektor teknologi kembali mengemuka setelah serangkaian rilis kinerja korporasi mengafirmasi besarnya belanja modal untuk AI. Para pengamat pasar melihat hampir tidak pernah terjadi sebelumnya belanja modal yang sedemikian besar, terakumulasi dalam waktu yang sangat singkat, untuk sebuah sub-sektor yang sangat spesifik yaitu AI.

MSCI Asia Pacific menguat +0.53% pekan lalu. Euforia penurunan FFR tidak berlangsung lama karena memang sudah di ekspektasi, namun perpecahan pendapat antara pejabat The Fed justru membuat pasar cenderung berhati-hati mengambil keputusan investasi. Selain itu, saham-saham teknologi menjadi pemberat utama, baik dari global seperti Oracle, maupun dari Asia sendiri seperti saham SK Hynix yang sempat merosot tajam setelah regulator memberi peringatan investasi terhadap saham tersebut, terkait aktivitas margin trading berlebihan yang dipicu spekulasi pencatatan saham di bursa AS. Mengakhiri pekan, rapat ekonomi pemerintah China dengan komitmen untuk melanjutkan kebijakan perbaikan ekonomi di 2026 mengangkat sentimen.

Dari dalam negeri, pemerintah merevisi peraturan retensi dana hasil ekspor SDA non-migas, dengan kewajiban retensi 100% selama minimal 12 bulan dan konversi valas ke Rupiah paling banyak 50%, dengan seluruh penempatan di Himbara. Rupiah berhasil menahan pelemahan, cukup stabil di kisaran 16650 per dolar AS. Dari data ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen melonjak ke level 124 - dari bulan sebelumnya 121 - level tertinggi sejak Februari 2025 di 126.  Sepanjang pekan kemarin IHSG (+0.32%) kalah unggul dibandingkan dengan IDX80 (+1.05%) namun lebih baik dibandingkan LQ45 (+0.13%). Sementara di pasar obligasi, setelah mencerna kebijakan The Fed, pasar cenderung bersikap wait and see menunggu RDG terakhir pekan ini.

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more
Siaran Pers

Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia. Selengkapnya.

View more