4 November 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak variatif namun berhasil ditutup positif dengan indeks S&P 500 menguat +0.17%. Penguatan terutama didukung oleh sektor consumer discretionary karena penguatan saham Amazon yang mengumumkan kesepakatan dengan OpenAI senilai USD38 miliar untuk memenuhi kebutuhan daya komputasi OpenAI. Sementara itu data ISM manufaktur AS kembali turun ke 48.7 di Oktober dari sebelumnya 49.1 mengindikasikan kontraksi aktivitas manufaktur yang semakin dalam. Imbal hasil UST 10Y naik dari 4.07% ke 4.11%.
Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific menguat +0.51% terutama didukung oleh penguatan sektor teknologi. Sentimen pasar terangkat oleh kabar perjanjian kerja sama Nvidia dengan beberapa perusahaan besar Korea Selatan seperti Samsung Electronics, SK Group, dan Hyundai Motor untuk meningkatkan kapabilitas infrastruktur AI Korea Selatan.
Indonesia
Di domestik, inflasi Oktober meningkat lebih tinggi dari ekspektasi di 0.28% MoM dari sebelumnya 0.21%. Secara tahunan inflasi naik ke 2.86% YoY dari sebelumnya 2.65%, dan inflasi inti naik ke 2.36% YoY dari sebelumnya 2.19%. Kenaikan inflasi disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dan bahan pangan. Selain itu surplus neraca perdagangan turun ke USD4.34 miliar di September dari sebelumnya USD5.49 miliar dipengaruhi pertumbuhan impor 7.17% YoY, walau ekspor tumbuh 11.41% YoY. Indeks obligasi BINDO melemah -0.09% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.07% ke 6.15%. Sementara itu indeks saham IDX80 menguat +1.61% seiring dengan asing yang mencatat pembelian bersih IDR1.03 triliun.

4 November 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak variatif namun berhasil ditutup positif dengan indeks S&P 500 menguat +0.17%. Penguatan terutama didukung oleh sektor consumer discretionary karena penguatan saham Amazon yang mengumumkan kesepakatan dengan OpenAI senilai USD38 miliar untuk memenuhi kebutuhan daya komputasi OpenAI. Sementara itu data ISM manufaktur AS kembali turun ke 48.7 di Oktober dari sebelumnya 49.1 mengindikasikan kontraksi aktivitas manufaktur yang semakin dalam. Imbal hasil UST 10Y naik dari 4.07% ke 4.11%.
Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pacific menguat +0.51% terutama didukung oleh penguatan sektor teknologi. Sentimen pasar terangkat oleh kabar perjanjian kerja sama Nvidia dengan beberapa perusahaan besar Korea Selatan seperti Samsung Electronics, SK Group, dan Hyundai Motor untuk meningkatkan kapabilitas infrastruktur AI Korea Selatan.
Indonesia
Di domestik, inflasi Oktober meningkat lebih tinggi dari ekspektasi di 0.28% MoM dari sebelumnya 0.21%. Secara tahunan inflasi naik ke 2.86% YoY dari sebelumnya 2.65%, dan inflasi inti naik ke 2.36% YoY dari sebelumnya 2.19%. Kenaikan inflasi disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dan bahan pangan. Selain itu surplus neraca perdagangan turun ke USD4.34 miliar di September dari sebelumnya USD5.49 miliar dipengaruhi pertumbuhan impor 7.17% YoY, walau ekspor tumbuh 11.41% YoY. Indeks obligasi BINDO melemah -0.09% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.07% ke 6.15%. Sementara itu indeks saham IDX80 menguat +1.61% seiring dengan asing yang mencatat pembelian bersih IDR1.03 triliun.

Seeking Alpha Desember 2025: Meneropong potensi pasar finansial 2026
Seeking Alpha
IWH: Menunggu Rapat Bank Indonesia
Investment Weekly Highlights
Monthly Market Review November 2025
Monthly Market Review