15 Juli 2024
Pasar saham Amerika Serikat menguat pekan lalu dengan indeks S&P 500 naik 0.87% dan indeks small-cap Russell 2000 menguat 6.0%, mengindikasikan minat investor yang beranjak agresif. Selera risiko pasar meningkat setelah data inflasi AS bulan Juni melandai, mencatat deflasi 0.1% MoM di Juni yang merupakan deflasi bulanan pertama sejak Mei 2020. Melandainya inflasi memperkuat probabilitas pemangkasan suku bunga di September menjadi 91%, dari probabilitas di awal pekan lalu 72%. Imbal hasil UST 10Y turun dari 4.27% ke 4.18%.
Indeks saham kawasan Asia ditutup positif pekan lalu dengan indeks MSCI Asia Pacific menguat 1.91%. Mayoritas sektor mencatat kinerja positif di tengah membaiknya sentimen pasar global. Sektor teknologi Asia menguat pekan lalu setelah data penjualan TSMC yang lebih baik dari ekspektasi. Sementara itu pasar China bergerak fluktuatif sepanjang pekan, namun berhasil ditutup positif ditopang oleh data ekspor China yang positif, tumbuh 8.6% YoY di Juni, naik dari 7.6% di bulan sebelumnya. Pekan ini pasar menantikan rapat plenum China yang diharapkan ada kebijakan ekonomi baru untuk mendukung ekonomi. Selain itu pasar juga menantikan data pertumbuhan ekonomi China 2Q-2024.
Di pasar domestik, pasar saham dan obligasi menguat pekan lalu, dengan indeks saham IDX80 positif 1.69% dan indeks obligasi BINDO positif 0.39%. Moderasi data ekonomi AS dan menguatnya optimisme pemangkasan suku bunga menjadi faktor positif bagi pasar. Nilai tukar Rupiah menguat 0.86% ke level 16,138/USD dan investor asing mencatat pembelian bersih IDR1.5 triliun di pasar saham. Imbal hasil SBN 10Y turun dari 7.06% ke 6.94%. Pekan ini pasar menantikan rapat Bank Indonesia, dengan konsensus pasar di memperkirakan suku bunga bertahan di 6.25%.
IDB: Inflasi produsen AS melonjak
Investment Daily Bread
IDB: Arus dana asing mengangkat pasar domestik dan Rupiah
Investment Daily Bread
IDB: Inflasi AS sesuai ekspektasi memperkuat harapan penurunan suku bunga
Investment Daily Bread