5 Juni, 2023
Pekan lalu
Pasar saham Amerika Serikat menguat pekan lalu didukung oleh sentimen positif dari kesepakatan kenaikan plafon utang AS. Kongres dan Presiden Biden telah menandatangani kenaikan plafon utang AS hingga 2025, menghindari risiko gagal bayar utang AS di bulan Juni ini. Sementara itu data nonfarm payroll AS mencatat 339 ribu pekerja baru di Mei naik dari sebelumnya 195 ribu, mengindikasikan sektor tenaga kerja yang kuat. Kondisi ini dapat mendorong The Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunga di level restriktif. Di sisi lain tingkat pengangguran naik dari 3.5% ke 3.7% karena partisipasi tenaga kerja yang meningkat. Indeks S&P 500 ditutup menguat 1.83% pekan lalu dan indeks Dow Jones naik 2.02%. Imbal hasil UST 10Y turun dari 3.80% ke 3.69%.
Pasar saham kawasan Asia menguat pekan lalu didukung penguatan sektor teknologi dan ekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga di bulan Juni. Fokus pasar di pengembangan artificial intelligence (AI) menjadi katalis bagi perusahaan yang dalam rantai pasok berhubungan dengan AI, termasuk perusahaan semikonduktor di Asia. Sementara itu data ekonomi China kembali menunjukkan kondisi yang variatif, di mana PMI manufaktur turun ke 48.8 di Mei dari sebelumnya 49.2, sementara itu PMI non-manufaktur tetap di zona ekspansi 54.5. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 1.67% pekan lalu.
Pasar domestik hanya beroperasi tiga hari karena libur nasional di Kamis dan Jumat. IHSG ditutup turun 0.80% sebelum tercapainya kesepakatan plafon utang AS. Sektor teknologi mencatat kinerja terbaik didukung kinerja GOTO yang menguat 34.86% di Rabu karena inklusi indeks MSCI. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR1.39 triliun di pasar saham pekan lalu. Pasar obligasi menguat 0.42% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 6.43% ke 6.37%. Data ekonomi yang dirilis adalah PMI manufaktur Mei yang turun ke 50.3 dari sebelumnya 52.7.
Pekan Ini
Pekan ini pasar akan memperhatikan data ekonomi China terutama setelah data ekonomi China terkini mengindikasikan momentum pemulihan ekonomi yang melemah. Ekspor China diperkirakan mengalami kontraksi 1.3% YoY dan inflasi tetap rendah di 0.2% YoY. Sementara itu di AS, sektor jasa diperkirakan tetap kuat dengan ISM Services diperkirakan naik ke 52.4. Di pasar domestik, inflasi diperkirakan melanjutkan tren melandai dengan inflasi tahunan diekspektasi turun ke 4.21% YoY dari sebelumnya 4.33%.
IDB: Inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi
Investment Daily Bread
IDB: Pasar menantikan data inflasi AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar kecewa tidak ada pengumuman stimulus China tambahan
Investment Daily Bread
Pekan ini
Pekan ini pasar akan memperhatikan data ekonomi China terutama setelah data ekonomi China terkini mengindikasikan momentum pemulihan ekonomi yang melemah. Ekspor China diperkirakan mengalami kontraksi 1.3% YoY dan inflasi tetap rendah di 0.2% YoY. Sementara itu di AS, sektor jasa diperkirakan tetap kuat dengan ISM Services diperkirakan naik ke 52.4. Di pasar domestik, inflasi diperkirakan melanjutkan tren melandai dengan inflasi tahunan diekspektasi turun ke 4.21% YoY dari sebelumnya 4.33%.