12 Juni 2025
Global
Setelah penguatan tiga hari beruntun, pasar saham AS melemah. S&P -0.27%, DJIA -0.34%, dan indeks teknologi Nasdaq -0.50. Berita positif dan negatif datang bersamaan. Inflasi umum AS tumbuh 0.1% (2.4% YoY, lebih kecil dari ekspektasi 2.5%), sementara inflasi inti pun tercatat 2.8% YoY (lebih kecil dari ekspektasi 2.9%). Dari negosiasi perdagangan, AS mengumumkan kesepakatan dengan China telah terjadi dan hanya menunggu formalitas penandatanganan oleh Presiden Trump & Xi. Tarif perdagangan terhadap China akan menjadi 55% (25% tarif yang memang sudah berjalan sejak kepresidenan Trump pertama, + 20% 'tarif fentanil' +10% tarif universal). Di lain pihak, sentimen negatif datang dari World Bank yang menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB 2025 dari 2.3% ke 1.4%, dampak dari tarif perdagangan.
Asia
Berlanjutnya perundingan hari kedua antara AS - China, dan bocoran-bocoran pejabat AS mengenai perundingan yang berjalan baik mengangkat pasar Asia. MSCI Asia Pacific +0.39%, penguatan berturut tiga hari terakhir. Indeks saham China dan Hong Kong menguat masing-masing 0.75% dan 0.84$.
Indonesia
IDX80 melanjutkan penguatan +0.21%. Menko perekonomian mengumumkan perundingan dagang kedua dengan AS yang dijadwalkan berlangsung pekan depan dibatalkan karena AS sudah menyetujui seluruh poin-poin kesepakatan antara kedua negara. Indonesia akan meningkatkan impor untuk lebih menyeimbangkan neraca perdagangan, sementara AS juga menyampaikan komitmen kerja sama dan dukungan investasi di bidang critical mineral. Investor asing mencatatkan beli bersih tipis senilai IDR79 miliar. Sementara itu imbal hasil SBN10Y turun ke level 6.75%, level terendah sejak November 2024.
12 Juni 2025
Global
Setelah penguatan tiga hari beruntun, pasar saham AS melemah. S&P -0.27%, DJIA -0.34%, dan indeks teknologi Nasdaq -0.50. Berita positif dan negatif datang bersamaan. Inflasi umum AS tumbuh 0.1% (2.4% YoY, lebih kecil dari ekspektasi 2.5%), sementara inflasi inti pun tercatat 2.8% YoY (lebih kecil dari ekspektasi 2.9%). Dari negosiasi perdagangan, AS mengumumkan kesepakatan dengan China telah terjadi dan hanya menunggu formalitas penandatanganan oleh Presiden Trump & Xi. Tarif perdagangan terhadap China akan menjadi 55% (25% tarif yang memang sudah berjalan sejak kepresidenan Trump pertama, + 20% 'tarif fentanil' +10% tarif universal). Di lain pihak, sentimen negatif datang dari World Bank yang menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB 2025 dari 2.3% ke 1.4%, dampak dari tarif perdagangan.
Asia
Berlanjutnya perundingan hari kedua antara AS - China, dan bocoran-bocoran pejabat AS mengenai perundingan yang berjalan baik mengangkat pasar Asia. MSCI Asia Pacific +0.39%, penguatan berturut tiga hari terakhir. Indeks saham China dan Hong Kong menguat masing-masing 0.75% dan 0.84$.
Indonesia
IDX80 melanjutkan penguatan +0.21%. Menko perekonomian mengumumkan perundingan dagang kedua dengan AS yang dijadwalkan berlangsung pekan depan dibatalkan karena AS sudah menyetujui seluruh poin-poin kesepakatan antara kedua negara. Indonesia akan meningkatkan impor untuk lebih menyeimbangkan neraca perdagangan, sementara AS juga menyampaikan komitmen kerja sama dan dukungan investasi di bidang critical mineral. Investor asing mencatatkan beli bersih tipis senilai IDR79 miliar. Sementara itu imbal hasil SBN10Y turun ke level 6.75%, level terendah sejak November 2024.
Seeking Alpha Juli 2025: Dinamika global dan implikasinya bagi pasar Indonesia
Seeking Alpha
Monthly Market Review Juni 2025
Monthly Market Review
IDB: Potensi tarif AS di sektor tembaga dan farmasi
Investment Daily Bread