4 November 2022
Global – Sentimen pasar melemah pasca kenaikan suku bunga Fed sebesar 75 basis poin untuk yang keempat kalinya; S&P 500 turun 1.06%, Dow Jones turun 0.46% dan Nasdaq turun 1.73%. Kekhawatiran resesi kembali mencuat setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga bisa naik lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Sektor IT dan communication services memimpin penurunan di pasar saham. Beberapa data ekonomi yang dirilis adalah Jobless Claims (Oct 29) lebih rendah dibandingkan estimasi sebesar 217 ribu, ISM Service Index (Oct) lebih rendah dibandingkan estimasi sebesar 54.4 dan Factory Orders (Sep) tumbuh sesuai estimasi sebesar 0.3%. Imbal hasil US Treasury 10 tahun naik menjadi 4.14%.
Asia – Bursa saham Asia menghentikan kenaikan tiga hari dibayangi sinyal pengetatan The Fed dan pendekatan China yang masih sangat ketat terhadap Covid Zero Policy, MSCI Asia Pacific turun 1.56%. Caixin China PMI Services (Oct) mengalami kontraksi di bulan kedua menjadi 48.4.
Indonesia – Aksi beli investor domestik menopang pasar saham Indonesia, IHSG menguat 0.27% sementara BINDO melemah tipis 0.05%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR365.69 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik ke level 7.42%.
*Menggunakan data penutupan 2 November 2022
**Menggunakan data penutupan 1 November 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Bank sentral China memangkas suku bunga
Investment Daily Bread
IWH: Pasar domestik menguat di tengah kondisi global yang fluktuatif
Investment Weekly Highlights
IDB: Pertumbuhan ekonomi China kembali melemah
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan 2 November 2022
**Menggunakan data penutupan 1 November 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.