Skip to main content
Back

Kejutan bank sentral AS & China

19 Juni, 2023

​Pekan lalu​

 

Sesuai dengan ekspektasi pasar, The Fed mempertahankan suku bunga di 5.25%, namun memberi kejutan dengan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut sebanyak 50bps tahun ini. Namun The Fed juga merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 dari 0.4% menjadi 1% mengindikasikan ekonomi yang lebih resilien dan dampak dari kenaikan suku bunga terhadap ekonomi yang lebih terjaga. Reaksi pasar relatif terbatas terhadap pernyataan The Fed tersebut, dan indeks S&P mencatat kinerja +2.58% pekan lalu yang merupakan kinerja mingguan terbaik sejak Maret 2023. Imbal hasil UST 10Y naik dari 3.74% ke 3.76%. Sementara itu data inflasi AS turun ke level 4% YoY, terendah sejak Maret 2021, walau inflasi inti tetap persisten di 5.3%. 

 

Di kawasan Asia, bank sentral China mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga 7 days reverse repo 10bps menjadi 1.9% dan 1Y medium term facility rate menjadi 2.65% yang mengindikasikan langkah awal China untuk menopang pemulihan ekonomi. Ke depannya pasar memperkirakan adanya paket stimulus fiskal untuk menopang momentum pemulihan ekonomi yang mereda. Indeks MSCI Asia Pacific menguat 2.70% pekan lalu.

 

Pasar saham Indonesia bergerak sideways pekan lalu dengan IHSG ditutup +0.07%. Sektor material mencatat kinerja terbaik (+1.7%) sementara sektor properti melemah terdalam (-2.1%). Investor asing mencatat penjualan bersih IDR2.6 triliun. Pasar obligasi melanjutkan tren penguatan, mencatat kinerja mingguan +0.59% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 6.34% ke 6.29%. Minat terhadap SBN tetap kuat, di mana permintaan pada lelang pekan lalu mencapai IDR76.2 triliun (tertinggi sejak Februari 2022) dengan jumlah yang dimenangkan IDR15 triliun. Indikator data ekonomi terkini variatif, di mana surplus neraca perdagangan Indonesia menyempit di Mei menjadi USD440 juta dari bulan sebelumnya USD3.9 miliar. Impor melonjak 14.35% YoY karena faktor musiman pasca Lebaran, sementara ekspor hanya tumbuh 0.96% YoY. Sementara itu indeks keyakinan konsumen naik di Mei menjadi 128.3 dari sebelumnya 126.1 mengindikasikan meningkatnya optimisme terhadap ekonomi.

 

 

Pekan Ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan testimoni Ketua The Fed Powell di hadapan Kongres untuk memperhatikan komentar terkait arah kebijakan ekonomi ke depannya, terutama setelah di pekan lalu The Fed mengindikasikan masih ada potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut.

 

Di kawasan Asia, pasar akan memperhatikan kebijakan bank sentral China terkait loan prime rate yang merupakan suku bunga acuan untuk kredit. Konsensus pasar memperkirakan suku bunga akan dipangkas 10bps. Di pasar domestik, BI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 5.75%.

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua


Pekan ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan testimoni Ketua The Fed Powell di hadapan Kongres untuk memperhatikan komentar terkait arah kebijakan ekonomi ke depannya, terutama setelah di pekan lalu The Fed mengindikasikan masih ada potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut.

 

Di kawasan Asia, pasar akan memperhatikan kebijakan bank sentral China terkait loan prime rate yang merupakan suku bunga acuan untuk kredit. Konsensus pasar memperkirakan suku bunga akan dipangkas 10bps. Di pasar domestik, BI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 5.75%. .

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi masa maintenance Manulife iFUNDS

Demi memberikan pengalaman berinvestasi Reksa Dana Manulife yang terbaik, maintenance akan dilakukan mulai Jum'at 30 Agustus pukul 13.00 WIB s.d. 3 September 2024. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi masa maintenance Manulife iFUNDS

Demi memberikan pengalaman berinvestasi Reksa Dana Manulife yang terbaik, maintenance akan dilakukan mulai Jum'at 30 Agustus pukul 13.00 WIB s.d. 3 September 2024. Selengkapnya

View more