2 Oktober, 2023
Pekan lalu
Bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi, selama sepekan S&P 500 turun 0.74%, Dow Jones turun 1.34% sementara Nasdaq naik tipis 0.06%. Kekhawatiran dampak government shutdown dan higher for longer kebijakan suku bunga The Fed menekan kinerja pasar saham. Secara keseluruhan pasar saham AS membukukan penurunan bulan terbesar di tahun ini. Signal meredanya inflasi tidak mampu mengangkat sentimen pasar. Core PCE (Aug) tumbuh pada laju bulanan paling lambat sejak akhir 2020 sebesar 0.1% MoM, sementara laju tahunan turun menjadi 3.9% YoY dari bulan sebelumnya 4.3%. Data ekonomi lain yang dirilis adalah Conference Board Consumer Confidence Index (Sep) turun menjadi 103.0, lebih rendah dibandingkan estimasi 105.5. Personal consumption AS tumbuh 0.8% di 2Q-23, lebih rendah dari estimasi sebelumnya 1.7%, terutama karena konsumsi jasa yang lebih lemah. Sementara pertumbuhan PDB 2Q tidak direvisi, tetap di 2.1%. Imbal hasil UST 10 tahun ditutup naik menjadi 4.57% dari penutupan pekan sebelumnya 4.43%.
Kekhawatiran suku bunga tinggi AS dan melonjaknya harga minyak menekan pasar saham Asia. MSCI Asia Pacific turun 1.71% pekan lalu. Rebound data industrial profits China memperkuat pandangan stabilisasi ekonomi, di bulan Agustus tumbuh 17.2% YoY dari bulan sebelumnya -6.7%. Pasar akan mengamati aktivitas konsumsi masyarakat China pada liburan Golden Week yang dimulai pada hari Jumat lalu, di mana lebih dari 21 juta orang diperkirakan akan melakukan penerbangan domestik.
Pasar finansial Indonesia turut terimbas sentimen negatif dari pasar saham global, selama sepekan IHSG melemah 1.10% dan BINDO melemah 0.23%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih mingguan senilai IDR2.83 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik menjadi 6.91% dari penutupan pekan sebelumnya 6.76%.
Pekan ini
Data sektor tenaga kerja AS pekan ini diperkirakan akan menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk mengambil arah kebijakan suku bunganya ke depan. Nonfarm Payrolls diperkirakan turun menjadi 165 ribu, sementara Unemployment Rate diperkirakan turun menjadi 3.7%. Dari domestik, inflasi September diperkirakan turun menjadi 2.23% YoY dari bulan sebelumnya 3.27%.
IDB: Inisiatif AI Trump mendukung optimisme di sektor teknologi
Investment Daily Bread
IDB: Trump menunda kebijakan tarif
Investment Daily Bread
IDB: Menantikan kebijakan awal Presiden Trump
Investment Daily Bread
Pekan ini
Data sektor tenaga kerja AS pekan ini diperkirakan akan menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk mengambil arah kebijakan suku bunganya ke depan. Nonfarm Payrolls diperkirakan turun menjadi 165 ribu, sementara Unemployment Rate diperkirakan turun menjadi 3.7%. Dari domestik, inflasi September diperkirakan turun menjadi 2.23% YoY dari bulan sebelumnya 3.27%.