Skip to main content
Back

Inflasi melandai di AS, deflasi di China

14 Agustus, 2023

​Pekan lalu​

 

Data inflasi Amerika Serikat kembali menunjukkan sinyal moderasi. Data inflasi AS bulan Juli lebih baik dari ekspektasi pasar di mana inflasi tahunan di level 3.2% YoY, lebih rendah dari ekspektasi 3.3%, sementara inflasi inti sesuai ekspektasi pasar di level 4.7% YoY. Data ini memperkuat harapan pasar bahwa The Fed dapat mempertahankan tingkat suku bunga di rapat bulan September mendatang. Di sisi lain terdapat kekhawatiran harga minyak dunia dan komoditas yang mulai meningkat dapat mempengaruhi tren inflasi ke depannya. Inflasi harga produsen yang meningkat mengindikasikan risiko tersebut, di mana PPI AS tumbuh 0.8% YoY di Juli, lebih tinggi dari ekspektasi 0.7%. Indeks S&P 500 melemah 0.31% pekan lalu, sementara indeks Dow Jones naik 0.62%. Imbal hasil UST 10Y naik dari 4.03% ke 4.15%.

 

Di kawasan Asia, China menjadi perhatian pasar di tengah data perdagangan yang mengecewakan dan tekanan di sektor properti karena ketidakpastian kondisi pengembang properti Country Garden. Data perdagangan China kembali mengecewakan pasar, di mana ekspor turun -14.5% YoY dan impor -12.4% YoY, lebih dalam dari ekspektasi pasar. Selain itu data inflasi China bulan Juli mengalami kontraksi -0.3% YoY, sementara PPI terkontraksi -4.4% YoY mengindikasikan kondisi ekonomi yang melambat. Perhatian terhadap China juga meningkat setelah pengembang properti Country Garden gagal bayar pembayaran kupon obligasinya, yang meningkatkan ketidakpastian terhadap sektor properti China yang tertekan. Indeks Shanghai Composite melemah 3.01% pekan lalu, sementara secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific melemah 1.66%.

 

Di pasar domestik, PDB Indonesia tumbuh 5.17% YoY di Q2, lebih baik dari ekspektasi 5.0%, didukung oleh konsumsi domestik yang meningkat. IHSG ditutup naik 0.40% pekan lalu dengan sektor infrastruktur mencatat kinerja terbaik, sementara sektor teknologi melemah terdalam. Investor asing membukukan penjualan bersih IDR16.3 triliun dipengaruhi oleh transaksi crossing saham senilai IDR18.5 triliun. Di luar transaksi tersebut, investor asing mencatat pembelian bersih IDR2.2 triliun. Pasar obligasi juga ditutup positif 0.07% pekan lalu dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y stabil di kisaran 6.33%.


Pekan ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan data penjualan ritel di AS dan China. Penjualan ritel AS diperkirakan membaik di Juli didukung oleh event Amazon Prime Day yang dapat mengangkat data penjualan ritel. Konsensus memperkirakan penjualan ritel AS tumbuh 0.4% MoM di Juli, naik dari 0.2% di bulan sebelumnya. 
 

Sementara itu data penjualan ritel China akan menjadi perhatian di tengah pertumbuhan ekonomi China yang melambat. Pasar memperkirakan penjualan ritel China tumbuh 4.0% YoY di Juli. Di pasar domestik, neraca perdagangan akan menjadi perhatian, dengan ekspektasi kembali mencatat surplus USD2.5 miliar.ini akan menjadi pekan yang sibuk, berbagai rilis data ekonomi penting akan dikeluarkan oleh Amerika Serikat, China dan Indonesia. Dari AS, CPI (Jul) diperkirakan naik menjadi 3.3% YoY dari bulan sebelumnya 3.0%. Dari China, Export (Jul) diperkirakan melambat menjadi -13.2% YoY sementara Import (Jul) diperkirakan membaik menjadi -5.6% YoY. Dari Indonesia, PDB (2Q) diperkirakan tumbuh 3.70% QoQ dan 5.00% YoY dari kuartal sebelumnya -0.92% QoQ dan 5.03% YoY.   

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

  • IDB: Data earnings yang mengecewakan menekan pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Pertumbuhan ekonomi AS 2Q-24 lebih baik dari ekspektasi

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Sentimen sektor teknologi mempengaruhi pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua


Pekan ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan data penjualan ritel di AS dan China. Penjualan ritel AS diperkirakan membaik di Juli didukung oleh event Amazon Prime Day yang dapat mengangkat data penjualan ritel. Konsensus memperkirakan penjualan ritel AS tumbuh 0.4% MoM di Juli, naik dari 0.2% di bulan sebelumnya. 
 

Sementara itu data penjualan ritel China akan menjadi perhatian di tengah pertumbuhan ekonomi China yang melambat. Pasar memperkirakan penjualan ritel China tumbuh 4.0% YoY di Juli. Di pasar domestik, neraca perdagangan akan menjadi perhatian, dengan ekspektasi kembali mencatat surplus USD2.5 miliar.ini akan menjadi pekan yang sibuk, berbagai rilis data ekonomi penting akan dikeluarkan oleh Amerika Serikat, China dan Indonesia. Dari AS, CPI (Jul) diperkirakan naik menjadi 3.3% YoY dari bulan sebelumnya 3.0%. Dari China, Export (Jul) diperkirakan melambat menjadi -13.2% YoY sementara Import (Jul) diperkirakan membaik menjadi -5.6% YoY. Dari Indonesia, PDB (2Q) diperkirakan tumbuh 3.70% QoQ dan 5.00% YoY dari kuartal sebelumnya -0.92% QoQ dan 5.03% YoY.   

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more