Skip to main content
Back

Inflasi AS Masih Lebih Tinggi Dibandingkan Perkiraan

14 Oktober, 2022

 

Global – Bursa saham Amerika Serikat berakhir di zona merah, dengan S&P 500 ditutup pada level terendah sejak November 2020, setelah risalah rapat Federal Reserve terbaru menunjukkan komitmen pejabat Fed untuk terus menaikkan suku bunga dan mempertahankannya pada level yang tinggi. Beberapa peserta mencatat bahwa dalam lingkungan ekonomi dan keuangan global yang sangat tidak pasti, penting untuk mengkalibrasi laju pengetatan kebijakan lebih lanjut dengan tujuan mengurangi risiko dampak negatif yang signifikan terhadap prospek ekonomi. S&P 500 turun 0.33%, Dow Jones turun 0.10% dan Nasdaq turun 0.09%. Saat ini pasar menunggu data inflasi yang akan dirilis Kamis waktu setempat, pasar memperkirakan CPI (Sep) turun menjadi 8.1% dari bulan sebelumnya 8.3% YoY. Sementara data PPI (Sep) yang dirilis kemarin malam menunjukkan penurunan menjadi 8.5%, namun masih lebih tinggi dibandingkan konsensus 8.4% YoY. Imbal hasil UST tenor 10 tahun turun menjadi 3.89%.

Asia – Bursa saham Asia melanjutkan pelemahannya menjelang rilis laporan inflasi AS, MSCI Asia Pacific turun 0.17%. Bursa saham China bangkit dalam perdagangan yang kuat, CSI 300 Index menguat 1.85%.

Indonesia – IHSG melanjutkan penurunan sebesar 0.43%, sementara BINDO turun 0.09%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR210.39 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun bertahan di level 7.36%.

*Menggunakan data penutupan 11 Oktober 2022

Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.

 

Unduh Dokumen

Lihat semua

*Menggunakan data penutupan 11 Oktober 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.

 

Unduh Dokumen