17 April, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat kembali melemah karena komentar hawkish dari The Fed membayangi pendapatan perusahaan yang kuat. Meskipun rilis pendapatan perbankan relatif baik, kekhawatiran inflasi kembali menjadi sorotan setelah Jerome Powell menyiratkan bahwa bank sentral akan menunggu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk menurunkan suku bunga setelah serangkaian angka inflasi yang kuat. Komentar tersebut langsung membawa imbal hasil UST naik ke level tertinggi di tahun ini, imbal hasil UST 10 tahun naik ke level 4.66% sementara imbal hasil UST 2 tahun hampir menyentuh 5%.
Asia
Pasar saham Asia melemah di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan moneter AS akan tetap diperketat dalam jangka waktu yang lebih lama. Data ekonomi terbaru China gagal memicu harapan pemulihan ekonomi. Ekonomi China pada kuartal pertama tumbuh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi dan kuartal sebelumnya sebesar 1.6% QoQ dan 5.3% YoY. Pertumbuhan ini sebagian didorong oleh permintaan eksternal seiring dengan pertumbuhan volume ekspor sebesar 14% YoY. Di sisi lain data Industrial Production dan Retail Sales meleset dari perkiraan, masing-masing tumbuh sebesar 4.5% YoY dan 3.1% YoY.
Indonesia
Di tengah aksi jual global, pasar keuangan Indonesia juga melemah pada hari pertama perdagangan pasca Idul Fitri. IDX80 turun 2.36% sementara BINDO turun 0.11%. Sektor consumer non-cyclicals, properties dan IT menjadi pemberat kinerja terbesar di pasar saham. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR2.46 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik ke level 6.91%. Indeks Keyakinan Konsumen (Mar) naik menjadi 123.8 dari bulan sebelumnya 123.1.
17 April, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat kembali melemah karena komentar hawkish dari The Fed membayangi pendapatan perusahaan yang kuat. Meskipun rilis pendapatan perbankan relatif baik, kekhawatiran inflasi kembali menjadi sorotan setelah Jerome Powell menyiratkan bahwa bank sentral akan menunggu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk menurunkan suku bunga setelah serangkaian angka inflasi yang kuat. Komentar tersebut langsung membawa imbal hasil UST naik ke level tertinggi di tahun ini, imbal hasil UST 10 tahun naik ke level 4.66% sementara imbal hasil UST 2 tahun hampir menyentuh 5%.
Asia
Pasar saham Asia melemah di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan moneter AS akan tetap diperketat dalam jangka waktu yang lebih lama. Data ekonomi terbaru China gagal memicu harapan pemulihan ekonomi. Ekonomi China pada kuartal pertama tumbuh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi dan kuartal sebelumnya sebesar 1.6% QoQ dan 5.3% YoY. Pertumbuhan ini sebagian didorong oleh permintaan eksternal seiring dengan pertumbuhan volume ekspor sebesar 14% YoY. Di sisi lain data Industrial Production dan Retail Sales meleset dari perkiraan, masing-masing tumbuh sebesar 4.5% YoY dan 3.1% YoY.
Indonesia
Di tengah aksi jual global, pasar keuangan Indonesia juga melemah pada hari pertama perdagangan pasca Idul Fitri. IDX80 turun 2.36% sementara BINDO turun 0.11%. Sektor consumer non-cyclicals, properties dan IT menjadi pemberat kinerja terbesar di pasar saham. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR2.46 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik ke level 6.91%. Indeks Keyakinan Konsumen (Mar) naik menjadi 123.8 dari bulan sebelumnya 123.1.
IWH: Ketidakpastian outlook pertumbuhan menekan pasar domestik
Investment Weekly Highlights
IDB: Pasar global fluktuatif menantikan kebijakan tarif lanjutan AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar global fluktuatif mencerna hasil rapat FOMC
Investment Daily Bread