14 Maret 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat mencatat pelemahan dibayangi oleh risiko eskalasi tarif. Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif 200% terhadap wine, champagne, dan produk minuman beralkohol lain dari Uni Eropa apabila rencana tarif 50% terhadap whiskey dari AS tetap berjalan. Indeks S&P 500 melemah -1.39%, sehingga secara teknis indeks berada pada zona koreksi karena telah melemah lebih dari 10% sejak puncaknya di Februari. Mayoritas sektor mencatat pelemahan, dengan sektor communication melemah terdalam. Sementara itu imbal hasil UST 10Y turun dari 4.31% ke 4.27%. Data inflasi harga produser (PPI) AS turun ke 3.2% YoY di Februari lebih rendah dari ekspektasi 3.3%.
Asia
Pasar saham kawasan Asia bergerak fluktuatif di tengah ketidakpastian tarif AS dan sinyal pelemahan ekonomi AS. Pasar Taiwan salah satu yang melemah terdalam (indeks TWSE -1.4%) setelah bank sentral Taiwan mengindikasikan tantangan menjaga stabilitas nilai tukar di tengah tekanan penjualan asing di pasar saham. Mayoritas pasar lain di kawasan Asia mencatat pelemahan, dengan indeks Kospi Korea Selatan -0.05%, Nifty India -0.3%, indeks Hang Seng Hong Kong -0.6%, dan CSI 300 China -0.4%. Secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific melemah -0.36%.
Indonesia
Di domestik, pemerintah melaporkan realisasi APBN tahun berjalan hingga Februari mencatat defisit IDR31.2 triliun (0.13% dari PDB), berlawanan dengan surplus IDR26 triliun di periode sama 2024. Defisit dipengaruhi oleh turunnya pendapatan negara yang mencapai -20% YoY. Pasar obligasi mencatat kinerja negatif dengan indeks BINDO -0.07%, dengan imbal hasil SBN 10Y naik 2bps ke 6.94%. Pasar saham juga melemah dengan indeks IDX80 -1.06%. Sektor finansial mencatat pelemahan terdalam, di tengah aksi jual investor asing yang mencatat penjualan bersih IDR896 miliar.
14 Maret 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat mencatat pelemahan dibayangi oleh risiko eskalasi tarif. Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif 200% terhadap wine, champagne, dan produk minuman beralkohol lain dari Uni Eropa apabila rencana tarif 50% terhadap whiskey dari AS tetap berjalan. Indeks S&P 500 melemah -1.39%, sehingga secara teknis indeks berada pada zona koreksi karena telah melemah lebih dari 10% sejak puncaknya di Februari. Mayoritas sektor mencatat pelemahan, dengan sektor communication melemah terdalam. Sementara itu imbal hasil UST 10Y turun dari 4.31% ke 4.27%. Data inflasi harga produser (PPI) AS turun ke 3.2% YoY di Februari lebih rendah dari ekspektasi 3.3%.
Asia
Pasar saham kawasan Asia bergerak fluktuatif di tengah ketidakpastian tarif AS dan sinyal pelemahan ekonomi AS. Pasar Taiwan salah satu yang melemah terdalam (indeks TWSE -1.4%) setelah bank sentral Taiwan mengindikasikan tantangan menjaga stabilitas nilai tukar di tengah tekanan penjualan asing di pasar saham. Mayoritas pasar lain di kawasan Asia mencatat pelemahan, dengan indeks Kospi Korea Selatan -0.05%, Nifty India -0.3%, indeks Hang Seng Hong Kong -0.6%, dan CSI 300 China -0.4%. Secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific melemah -0.36%.
Indonesia
Di domestik, pemerintah melaporkan realisasi APBN tahun berjalan hingga Februari mencatat defisit IDR31.2 triliun (0.13% dari PDB), berlawanan dengan surplus IDR26 triliun di periode sama 2024. Defisit dipengaruhi oleh turunnya pendapatan negara yang mencapai -20% YoY. Pasar obligasi mencatat kinerja negatif dengan indeks BINDO -0.07%, dengan imbal hasil SBN 10Y naik 2bps ke 6.94%. Pasar saham juga melemah dengan indeks IDX80 -1.06%. Sektor finansial mencatat pelemahan terdalam, di tengah aksi jual investor asing yang mencatat penjualan bersih IDR896 miliar.
IDB: Inflasi produsen AS melonjak
Investment Daily Bread
IDB: Arus dana asing mengangkat pasar domestik dan Rupiah
Investment Daily Bread
IDB: Inflasi AS sesuai ekspektasi memperkuat harapan penurunan suku bunga
Investment Daily Bread