13 Mei, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif selama beberapa hari terakhir, dibayangi oleh lemahnya sentimen konsumen dan komentar hawkish dari pejabat Fed. Survei University of Michigan Sentiment (May P) turun ke level terendah dalam enam bulan di tengah kekhawatiran terhadap inflasi dan pasar tenaga kerja, turun ke level 67.4 lebih rendah dibandingkan perkiraan 76.2. Sentimen pasar dipengaruhi oleh komentar pejabat Fed yang sebagian besar bersikap hawkish terhadap inflasi, misalnya Presiden Fed Chicago yang mengatakan belum banyak bukti yang menunjukkan bahwa inflasi melambat dengan laju yang diinginkan. Imbal hasil UST 10 tahun ditutup di level 4.49%.
Asia
Pasar saham Asia menguat menghentikan penurunan selama dua hari terakhir, didorong kenaikan pasar saham Hong Kong menyusul sinyal bahwa pemerintah akan memberikan dukungan terhadap pasar. Indeks Hang Seng melonjak 2.3% setelah adanya berita bahwa regulator sedang mempertimbangkan proposal untuk mengecualikan investor individu dari pembayaran pajak atas dividen yang diperoleh dari saham Hong Kong yang dibeli melalui Stock Connect. Rilis data neraca perdagangan China (Apr) menunjukkan peningkatan menjadi USD72.35 miliar dari bulan sebelumnya USD58.55 miliar, ekspor dan impor tumbuh lebih tinggi dibandingkan estimasi masing-masing sebesar 1.5% dan 8.4% YoY.
Indonesia
Jelang libur dua hari indeks IDX80 melemah 0.45%, sementara BINDO melemah 0.02%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR1.10 triliun. Imbal hasil SBN 10 tahun naik menjadi 6.96%. Posisi cadangan devisa Indonesia kembali turun di bulan April mencapai USD136.2 miliar, dari bulan sebelumnya USD140.4 miliar. BI mengungkapkan penurunan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Posisi saat ini setara dengan pembiayaan 6.1 bulan impor atau 6.0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
13 Mei, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif selama beberapa hari terakhir, dibayangi oleh lemahnya sentimen konsumen dan komentar hawkish dari pejabat Fed. Survei University of Michigan Sentiment (May P) turun ke level terendah dalam enam bulan di tengah kekhawatiran terhadap inflasi dan pasar tenaga kerja, turun ke level 67.4 lebih rendah dibandingkan perkiraan 76.2. Sentimen pasar dipengaruhi oleh komentar pejabat Fed yang sebagian besar bersikap hawkish terhadap inflasi, misalnya Presiden Fed Chicago yang mengatakan belum banyak bukti yang menunjukkan bahwa inflasi melambat dengan laju yang diinginkan. Imbal hasil UST 10 tahun ditutup di level 4.49%.
Asia
Pasar saham Asia menguat menghentikan penurunan selama dua hari terakhir, didorong kenaikan pasar saham Hong Kong menyusul sinyal bahwa pemerintah akan memberikan dukungan terhadap pasar. Indeks Hang Seng melonjak 2.3% setelah adanya berita bahwa regulator sedang mempertimbangkan proposal untuk mengecualikan investor individu dari pembayaran pajak atas dividen yang diperoleh dari saham Hong Kong yang dibeli melalui Stock Connect. Rilis data neraca perdagangan China (Apr) menunjukkan peningkatan menjadi USD72.35 miliar dari bulan sebelumnya USD58.55 miliar, ekspor dan impor tumbuh lebih tinggi dibandingkan estimasi masing-masing sebesar 1.5% dan 8.4% YoY.
Indonesia
Jelang libur dua hari indeks IDX80 melemah 0.45%, sementara BINDO melemah 0.02%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR1.10 triliun. Imbal hasil SBN 10 tahun naik menjadi 6.96%. Posisi cadangan devisa Indonesia kembali turun di bulan April mencapai USD136.2 miliar, dari bulan sebelumnya USD140.4 miliar. BI mengungkapkan penurunan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Posisi saat ini setara dengan pembiayaan 6.1 bulan impor atau 6.0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
IDB: Inflasi domestik kembali melandai
Baca selengkapnyaIWH: Pasar merespon positif nominasi menteri keuangan AS
Investment Weekly Highlights
IDB: Pemerintah menetapkan kenaikan UMP 2025 di 6.5%
Baca selengkapnya