Skip to main content
Back

Bursa Saham Global Fluktuatif Menjelang Pertemuan Fed Pekan Ini

20 September, 2021

Pekan Lalu

Bursa saham Amerika Serikat melanjutkan pelemahan kedua di minggu ini – S&P 500 turun 0.57%, Nasdaq turun 0.47% dan Dow Jones turun 0.07% – dibebani oleh beragam sentimen terkait rencana kenaikan pajak korporasi, pertemuan FOMC 21-22 September dan triple witching yang meningkatkan volatilitas di pasar finansial. Demokrat mengajukan proposal kenaikan tarif pajak korporasi dari 21% menjadi 26.5% dan pajak atas capital gain dari 20% menjadi 25%. Rilis data ekonomi menunjukkan CPI (Aug) tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.3% MoM dan 5.3% YoY. Laju pertumbuhan inflasi bulanan merupakan yang terendah dalam tujuh bulan di mana hal ini sejalan dengan pandangan Federal Reserve bahwa lonjakan inflasi bersifat sementara. Retail Sales (Aug) secara tidak terduga menguat lebih tinggi dibandingkan ekspektasi dan bulan sebelumnya sebesar 0.7% MoM dan Jobless Claims (Sep 11) naik menjadi 332k dari minggu sebelumnya 312k. Jerome Powell dikabarkan siap mencalonkan kembali sebagai ketua Fed, 90% ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bahwa Presiden Biden akan mempertahankan Powell sebagai ketua Fed. Imbal hasil UST 10 tahun ditutup naik menjadi 1.36% dari penutupan pekan sebelumnya 1.34%. 

Bursa saham Asia melemah – mengakhiri penguatan selama tiga minggu berturut-turut – MSCI Asia Pacific turun 1.59%. Kekhawatiran terkait pegawasan dan regulasi yang lebih ketat dari pemerintah China serta rilis data ekonomi China yang lemah turut membebani sentimen. Pembatasan aktivitas yang lebih ketat mempengaruhi belanja konsumen dan perjalanan wisata selama liburan musim panas. China Retail Sales (Aug) turun menjadi 2.5% YoY dan Industrial Production (Aug) tumbuh lebih rendah sebesar 5.3% YoY. 

IHSG rebound 0.63% pekan lalu, salah satunya didorong oleh aksi beli investor asing yang membukukan pembelian bersih mingguan senilai IDR1.63 triliun. Rata-rata transaksi harian di pasar saham Indonesia meningkat menjadi IDR10.37 triliun dari pekan sebelumnya IDR9.85triliun. Rilis data ekonomi menunjukkan neraca perdagangan (Aug) membukukan surplus tertinggi sepanjang masa sebesar USD4.74 miliar, di mana ekspor tumbuh 64.10% YoY sementara impor tumbuh 55.26% YoY. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik menjadi 6.14% dari penutupan pekan sebelumnya 6.13%. 

 

Pekan Ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan komentar dari Federal Reserve terkait tinjauan ekonomi terkini dan pandangan terhadap rencana tapering. Konsensus pasar memperkirakan BI masih akan menjaga suku bunga di level 3.50% pada pertemuan besok.

*Menggunakan data penutupan tanggal 15 September 2021

Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.

 

Unduh Dokumen

Lihat semua