2 Agustus, 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat melemah setelah sesi yang fluktuatif – menghentikan kenaikan tiga hari – pelaku pasar mengalihkan perhatiannya pada kinerja korporasi dalam menghadapi kebijakan moneter Fed yang lebih ketat. S&P 500 turun 0.28%, Dow Jones turun 0.14%, dan Nasdaq turun 0.18%. Sektor energi dan finansial memimpin pelemahan pasar saham. Presiden Fed Minneapolis mengatakan bahwa bank sentral berkomitmen untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menurunkan inflasi jangka panjang ke level 2%. Pelemahan data sektor manufaktur menggarisbawahi dampak pengetatan agresif bank sentral. ISM Manufacturing (Jul) turun menjadi 52.8 dari bulan sebelumnya 53.0. Menurut Goldman Sachs, meskipun rilis kinerja korporasi lebih baik dari perkiraan, namun lajunya lebih rendah dari rata-rata dalam lima kuartal terakhir. Imbal hasil UST 10 tahun turun ke level 2.57%.
Asia – Bursa saham Asia menguat – MSCI Asia Pacific naik 0.92% – didorong oleh prospek meningkatnya dukungan kebijakan baru dari China. Aktivitas pabrik China secara tak terduga terkontraksi pada bulan Juli, PMI Manufacturing (Jul) turun menjadi 49.0, dan Non-manufacturing PMI (Jul) turun menjadi 53.8.
Indonesia – IHSG menguat 0.25% sementara BINDO menguat 0.13%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR904.28 miliar. Data ekonomi yang dirilis adalah PMI Manufacturing (Jul) naik menjadi 51.3, inflasi umum (Jul) tumbuh di atas perkiraan 0.64% MoM, dan 4.94% YoY, sementara inflasi inti tumbuh sesuai estimasi 2.86% YoY. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun bertahan di level 7.12%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 29 Juli 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi
Investment Daily Bread
IDB: Pasar menantikan data inflasi AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar kecewa tidak ada pengumuman stimulus China tambahan
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan tanggal 29 Juli 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.