11 November 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat melonjak, membukukan kenaikan harian terbesar dalam lebih dari dua tahun didorong optimisme data inflasi – lebih rendah dibandingkan perkiraan – dapat membuat The Fed memperlambat laju kenaikan suku bunga. Pasar semakin optimis ketika empat presiden The Fed – Philadelphia, Dallas, Chicago dan Kansas City – mengutarakan potensi laju pengetatan moneter yang diperlambat. S&P 500 naik 5.54%, Dow Jones naik 3.70% dan Nasdaq naik 7.35%. CPI (Oct) tumbuh 0.4% MoM (sesuai estimasi), sehingga laju tahunan tumbuh 7.7% YoY. Angka ini lebih rendah dibandingkan estimasi 7.9% dan bulan sebelumnya 8.2%. Core CPI (Oct) tumbuh 0.3% MoM, sementara laju tahunannya turun menjadi 6.3% YoY. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 3.81%.
Asia – Bursa saham Asia menguat menjelang rilis data inflasi AS, MSCI Asia Pacific naik 0.44%.
Indonesia – Aksi jual investor menekan pasar saham, IHSG terkoreksi 1.46% di mana investor asing membukukan penjualan bersih senilai IDR905.54 miliar. Seluruh sektor melemah dengan sektor transportation dan energy mengalami penurunan terdalam. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 7.32%.
*Menggunakan data penutupan 9 November 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi domestik kembali melandai
Baca selengkapnyaIWH: Pasar merespon positif nominasi menteri keuangan AS
Investment Weekly Highlights
IDB: Pemerintah menetapkan kenaikan UMP 2025 di 6.5%
Baca selengkapnya*Menggunakan data penutupan 9 November 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.