1 November 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pekan ini; S&P 500 turun 0.75%, Dow Jones turun 0.39% dan Nasdaq turun 1.03%. Sektor communication services dan technology memimpin pelemahan di pasar saham. Sektor energy menjadi satu-satunya yang menguat meskipun dipicu oleh laporan bahwa Presiden Joe Biden mengincar windfall tax pada perusahaan energi. Imbal hasil UST 10 tahun naik ke level 4.04%.
Asia – Bursa saham Asia menguat di tengah optimisme rilis pendapatan perusahaan dan penguatan saham Apple yang menopang sentimen, MSCI Asia Pacific naik 0.46%. Sementara pasar saham China dan Hong Kong melemah di tengah rilis data ekonomi yang mengecewakan karena aktivitas pabrik dan jasa mengalami kontraksi disebabkan oleh aturan ketat Covid dan kontraksi di sektor properti. China Manufacturing PMI dan Non-Manufacturing PMI (Oct) turun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan estimasi, masing-masing sebesar 49.2 dan 48.7.
Indonesia – IHSG rebound 0.61%, sementara BINDO relatif flat. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR960.84 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun bertahan di level 7.53%.
*Menggunakan data penutupan 28 Oktober 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: BI menekankan fokus kebijakan menjaga stabilitas rupiah
Investment Daily Bread
IDB: The Fed indikasikan potensi kenaikan suku bunga lagi tahun ini
Investment Daily Bread
IDB: Kenaikan harga minyak dunia menekan sentimen pasar
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan 28 Oktober 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.