1 Juli, 2022
Global – Tekanan pada bursa saham Amerika Serikat berlanjut di hari keempat dibebani kecemasan potensi resesi ekonomi; S&P 500 turun 0.88%, Dow Jones turun 0.82% dan Nasdaq turun 1.33%. Sektor energy, consumer discretionary, dan communication services memimpin pelemahan pasar saham. Data ekonomi yang dirilis adalah Personal Income (Mei) tumbuh tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.5%, Personal Spending (Mei) tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.2%, dan Jobless Claims (Jun 25) turun menjadi 231 ribu dari minggu sebelumnya 233 ribu. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 3.01%.
Asia – Bursa saham Asia melemah di hari kedua di tengah kekhawatiran atas potensi pengetatan moneter agresif Fed untuk mengendalikan inflasi, MSCI Asia Pacific turun 1.02%. Pasar saham China naik lebih dari 1% setelah data ekonomi menunjukkan tanda perbaikan lebih lanjut di bulan Juni didukung meredanya pembatasan Covid secara bertahap. Manufacturing PMI (Jun) naik menjadi 50.2 dari bulan sebelumnya 49.6, dan Non-manufacturing PMI (Jun) naik menjadi 54.7 dari bulan sebelumnya 47.8.
Indonesia – Pasar saham Indonesia kembali melemah IHSG turun 0.44%, sementara BINDO menguat 0.14%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR74.52 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 7.22%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 29 Juni 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi domestik kembali melandai
Baca selengkapnyaIWH: Pasar merespon positif nominasi menteri keuangan AS
Investment Weekly Highlights
IDB: Pemerintah menetapkan kenaikan UMP 2025 di 6.5%
Baca selengkapnya*Menggunakan data penutupan tanggal 29 Juni 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.