30 Juni, 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat ditutup variatif karena data ekonomi yang lemah menambah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Fed akan mengarahkan ekonomi ke dalam resesi. S&P 500 turun 0.07%, Dow Jones naik 0.27%, dan Nasdaq turun 0.03%. Personal consumption selama 1Q tumbuh dengan laju paling lambat sejak awal pandemi, dan PDB selama 1Q direvisi lebih rendah menjadi -1.6% QoQ. Perhatian pasar juga tertuju pada komentar Ketua Fed Jerome Powell yang menyatakan bahwa ekonomi AS sebenarnya dalam kondisi yang cukup kuat, dan berada pada posisi yang baik untuk menahan kebijakan moneter ketat. Imbal hasil UST 10 tahun turun ke level 3.09%.
Asia – Bursa saham Asia melemah di tengah kekhawatiran akan prospek pertumbuhan ekonomi global, dan inflasi. MSCI Asia Pacific turun 1.52%. Pasar saham China terpukul setelah Xi Jinping menegaskan kembali pendiriannya terhadap kebijakan zero Covid.
Indonesia – IHSG melemah di hari ketiga turun 0.77%, dan BINDO menguat tipis 0.06%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR1.01 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 7.27%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 28 Juni 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi domestik kembali melandai
Baca selengkapnyaIWH: Pasar merespon positif nominasi menteri keuangan AS
Investment Weekly Highlights
IDB: Pemerintah menetapkan kenaikan UMP 2025 di 6.5%
Baca selengkapnya*Menggunakan data penutupan tanggal 28 Juni 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.