24 September 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat melemah, mencerna komentar dari berbagai pejabat The Fed yang variatif terhadap arah kebijakan suku bunga, mengindikasikan tantangan formulasi kebijakan dalam kondisi ekonomi yang dibayangi ketidakpastian. Fed Chair Powell menunjukkan sikap yang berhati-hati di tengah risiko naiknya inflasi dan sektor tenaga kerja yang melemah. Selain itu Powell juga berkomentar valuasi pasar saham AS saat ini yang relatif tinggi. Presiden Atlanta Fed Raphael Bostic senada dengan Powell, bersikap waspada terhadap risiko inflasi. Sementara itu Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan risiko The Fed terlalu lambat menurunkan suku bunga di tengah melemahnya sektor tenaga kerja. Indeks S&P 500 melemah -0.55% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 4.14% ke 4.10%.
Asia
Pasar saham Asia bergerak variatif, di mana pasar Taiwan dan Korea Selatan menguat, sementara pasar China dan Hong Kong melemah. Sektor teknologi Asia menguat menopang kinerja pasar Taiwan dan Korea Selatan, didukung oleh kabar Nvidia akan investasi USD100 miliar di OpenAI untuk membangun data center, yang dipandang akan mendukung emiten teknologi Asia yang berperan penting dalam rantai pasok teknologi global. Sementara itu pasar Hong Kong dan China melanjutkan konsolidasi setelah rally yang kuat sejak bulan April.
Indonesia
Indonesia dan Uni Eropa (UE) mencapai kesepakatan dagang yang akan mengeliminasi tarif untuk hampir seluruh komoditas, dengan target implementasi di Januari 2027. Pemerintah memperkirakan ekspor ke UE akan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun pertama. Pasar saham mencatat penguatan dengan IDX80 +1.11% dan IHSG +1.06% mencetak rekor tertinggi baru. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR5.5 triliun didukung aksi beli di saham EMAS yang baru IPO di bursa. Sementara itu indeks BINDO turun -0.02% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.33% ke 6.34%. Nilai tukar Rupiah melanjutkan pelemahan -0.36% terhadap USD ke level 16665.
24 September 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat melemah, mencerna komentar dari berbagai pejabat The Fed yang variatif terhadap arah kebijakan suku bunga, mengindikasikan tantangan formulasi kebijakan dalam kondisi ekonomi yang dibayangi ketidakpastian. Fed Chair Powell menunjukkan sikap yang berhati-hati di tengah risiko naiknya inflasi dan sektor tenaga kerja yang melemah. Selain itu Powell juga berkomentar valuasi pasar saham AS saat ini yang relatif tinggi. Presiden Atlanta Fed Raphael Bostic senada dengan Powell, bersikap waspada terhadap risiko inflasi. Sementara itu Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan risiko The Fed terlalu lambat menurunkan suku bunga di tengah melemahnya sektor tenaga kerja. Indeks S&P 500 melemah -0.55% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 4.14% ke 4.10%.
Asia
Pasar saham Asia bergerak variatif, di mana pasar Taiwan dan Korea Selatan menguat, sementara pasar China dan Hong Kong melemah. Sektor teknologi Asia menguat menopang kinerja pasar Taiwan dan Korea Selatan, didukung oleh kabar Nvidia akan investasi USD100 miliar di OpenAI untuk membangun data center, yang dipandang akan mendukung emiten teknologi Asia yang berperan penting dalam rantai pasok teknologi global. Sementara itu pasar Hong Kong dan China melanjutkan konsolidasi setelah rally yang kuat sejak bulan April.
Indonesia
Indonesia dan Uni Eropa (UE) mencapai kesepakatan dagang yang akan mengeliminasi tarif untuk hampir seluruh komoditas, dengan target implementasi di Januari 2027. Pemerintah memperkirakan ekspor ke UE akan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun pertama. Pasar saham mencatat penguatan dengan IDX80 +1.11% dan IHSG +1.06% mencetak rekor tertinggi baru. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR5.5 triliun didukung aksi beli di saham EMAS yang baru IPO di bursa. Sementara itu indeks BINDO turun -0.02% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.33% ke 6.34%. Nilai tukar Rupiah melanjutkan pelemahan -0.36% terhadap USD ke level 16665.
IDB: Pelemahan Rupiah menekan sentimen pasar
Investment Daily Bread
IWH: The Fed dan BI indikasikan potensi penurunan suku bunga lanjutan
Investment Weekly Highlights
IDB: Pasar AS melanjutkan momentum positif
Investment Daily Bread