29 Desember 2025
Pasar saham Amerika Serikat menguat pekan lalu dengan indeks S&P 500 +1.40% mencetak rekor tertinggi baru. Ekonomi Amerika Serikat mencatat pertumbuhan 4.3% QoQ annualized di 3Q-2025, lebih tinggi dari ekspektasi 3.3% dan pertumbuhan kuartal sebelumnya di 3.8%. Pertumbuhan terutama didukung oleh konsumsi yang tumbuh 3.5%, naik dari kuartal sebelumnya di 2.5%. DI sisi lain, keyakinan konsumen AS turun di Desember ke 89.1 yang merupakan pelemahan lima bulan beruntun. Pandangan konsumen terhadap kondisi dunia usaha, ketenagakerjaan, dan tingkat upah menjadi faktor yang membayangi.
Pasar saham kawasan Asia menguat pekan lalu dengan indeks MSCI Asia Pacific +2.20%. Seluruh sektor menguat dengan sektor teknologi mencatat penguatan tertinggi didukung oleh beberapa kabar positif. Nvidia dikabarkan akan mulai melakukan pengiriman chip AI H200 ke China di Februari, dan Samsung Electronics akan mulai produksi massal memori chip HBM4 di Februari, yang akan digunakan oleh Nvidia untuk chip AI generasi terbaru. Sementara itu bank sentral Jepang mengindikasikan masih akan melanjutkan kenaikan suku bunga di 2026, walau inflasi terkini lebih rendah dari ekspektasi. Gubernur Ueda menyatakan ekspektasi target inflasi dan kenaikan upah hampir tercapai yang akan mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Pasar saham domestik melemah di tengah sesi perdagangan yang sepi di penghujung tahun. Indeks IDX80 -1.14% pekan lalu dan IHSG -0.83% dengan rata-rata perdagangan harian turun -15% dibandingkan level pekan sebelumnya. Sementara itu investor asing mencatat pembelian bersih IDR1.59 triliun pekan lalu. Indeks obligasi BINDO ditutup +0.09% dengan imbal hasil SBN 10Y relatif stabil di 6.14%. Imbal hasil SRBI 12-bulan turun ke level 4.91% di lelang pekan lalu, dari pekan sebelumnya di 4.98%.
Seeking Alpha Desember 2025: Meneropong potensi pasar finansial 2026
Seeking Alpha
IWH: Menunggu Rapat Bank Indonesia
Investment Weekly Highlights
Monthly Market Review November 2025
Monthly Market Review