26 September, 2022
Global – Pasar saham Amerika Serikat melemah merespon arah kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan. Indeks S&P 500 melemah 1.72% dengan seluruh sektor mengalami penurunan. Sektor energi melemah terdalam setelah harga minyak WTI turun ke bawah USD80 untuk pertama kalinya sejak Januari karena kekhawatiran pelemahan ekonomi dan dampaknya pada permintaan minyak. Imbal hasil UST 10Y turun dari 3.71% ke 3.68%. Sementara itu data ekonomi AS lebih baik dari ekspektasi, di mana PMI manufaktur naik ke 51.8 di September dari sebelumnya 51.5, dan PMI jasa naik ke 49.2 dari sebelumnya 43.7.
Asia – Pasar saham kawasan Asia melemah di tengah sentimen menghindari risiko di pasar karena kekhawatiran pelemahan ekonomi global yang lebih dalam dari ekspektasi sebelumnya. Hong Kong mengakhiri aturan karantina bagi pendatang internasional, yang merupakan langkah besar bagi Hong Kong dalam merelaksasi kebijakan Covid dan membuka kembali ekonomi. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 1.52%.
Indonesia – IHSG melemah 0.56% dengan sektor energi mencatat pelemahan terdalam. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR768 miliar di pasar saham. Pasar obligasi juga turun 0.16% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y naik dari 7.24% ke 7.28%.
*Menggunakan data penutupan 22 September 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inisiatif AI Trump mendukung optimisme di sektor teknologi
Investment Daily Bread
IDB: Trump menunda kebijakan tarif
Investment Daily Bread
IDB: Menantikan kebijakan awal Presiden Trump
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan 22 September 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.