Skip to main content
Back

Seeking Alpha Juni 2024: Dalam masa transisi narasi pasar berubah dengan cepat

7 Juni, 2024

Bulan ini kami mengetengahkan komentar pasar terkini dari Chief Investment Officer, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Samuel Kesuma, CFA.



Setelah bulan April yang penuh gejolak, sentimen di bulan Mei terlihat membaik. Bisakah Anda menjelaskan faktor-faktor penyebab pembalikan sentimen dengan cepat tersebut?

 

Dinamika yang terjadi pada data ekonomi Amerika Serikat dan perubahan ekspektasi pasar akan arah kebijakan Fed Funds Rate (FFR) dapat dengan cepat mengubah sentimen di pasar finansial. Di bulan Mei sentimen pasar kembali membaik setelah data inflasi dan ketenagakerjaan AS lebih rendah dari ekspektasi, sehingga memperkuat harapan penurunan suku bunga di tahun ini. Kami melihat hal ini sebagai sesuatu yang wajar, dalam masa transisi (ekspektasi terhadap perubahan kebijakan moneter) narasi pasar dapat berubah sangat cepat. Sinyal pemulihan ekonomi China juga turut mendorong sentimen pasar, terutama di kawasan Asia. 

 

Tadi sempat disebutkan bahwa sentimen juga dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi China, bisa dijelaskan lebih lanjut?

 

Pelaku pasar yang selama ini menahan diri berinvestasi pada China kini kembali masuk. Pasar finansial merespons positif urgensi dan berbagai inisiatif pemerintah dalam memitigasi beberapa hal yang selama ini membebani China, seperti - diantaranya - pelonggaran kebijakan untuk mempercepat perbaikan sektor properti, dan nine-point guidelines di bursa efek untuk meningkatkan kualitas emiten. Di saat yang sama, data ekonomi pun menunjukkan sinyal stabilisasi. Di kuartal pertama tahun ini, perekonomian China tumbuh lebih baik dari ekspektasi dan proyeksi terhadap pertumbuhan PDB 2024 terus direvisi naik. Kebijakan akomodatif diperkirakan tetap terus dipertahankan. Rapat politbiro di bulan April mengindikasikan fokus kebijakan pada bauran kebijakan moneter dan fiskal yang fleksibel. 

 

Dengan mempertimbangkan peran China dalam perekonomian Asia, apakah ini berarti prospek kawasan Asia juga semakin menarik? 

 

Sebagai salah satu mitra dagang terbesar di kawasan Asia, pemulihan ekonomi China akan memiliki dampak yang positif terhadap perekonomian kawasan Asia. Kami percaya bahwa perubahan suku bunga The Fed akan berdampak lebih besar di Asia dibandingkan di negara maju, karena dapat berdampak negatif pada indeks Dolar dan membantu menstabilkan nilai tukar di kawasan Asia. Secara fundamental Asia masih terjaga dengan baik. Pada 1Q24, kawasan Asia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang resilien, terutama didukung oleh konsumsi domestik yang kuat. Proyeksi pertumbuhan kawasan Asia FY-24 terus mengalami revisi kenaikan, terutama ditopang pandangan yang lebih baik terhadap China dan India. Di sisi lain, terlihat tren disinflasi, didukung oleh turunnya harga komoditas dan membaiknya rantai pasok pasca pandemi.

 

Dampak langsung dari dinamika global terlihat langsung pada nilai tukar. Bagaimana perkembangan Rupiah akhir-akhir ini?

 

Di bulan Mei sebenarnya Rupiah sudah lebih stabil, walaupun tekanan-tekanan masih tetap ada. Faktor musiman seperti repatriasi dividen yang masih berlangsung hingga akhir Juni dan dinamika pasar global masih mempengaruhi nilai tukar. Bank Indonesia tetap konsisten dengan kebijakan moneternya yang pro-stabilitas dan forward looking karena tantangan terhadap nilai tukar datang dari dua arah, yaitu defisit transaksi berjalan di tengah normalisasi harga komoditas, dan fluktuasi transaksi finansial di tengah tingginya dinamika global. Namun ke depannya sinyal meredanya inflasi AS dan kondisi geopolitik yang stabil dapat membantu membatasi penguatan USD lebih lanjut dan menurunkan imbal hasil UST, sehingga dapat mengurangi tekanan pada nilai tukar negara berkembang.

 

Isu pemulihan ekonomi yang tidak merata di masyarakat menjadi topik yang ramai diperbincangkan pada akhir tahun lalu. Bagaimana perkembangannya saat ini, apakah daya beli masyarakat sudah membaik?

 

Data PDB Indonesia kuartal pertama menunjukkan daya beli masyarakat belum mengalami pemulihan yang signifikan. Sayangnya meskipun ada pemilu dan Ramadhan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga belum kembali ke rata-rata historis 5%. Pertumbuhan PDB 1Q yang mencapai 5.11% YoY lebih banyak didorong oleh faktor fiskal, di mana belanja pemerintah menyumbang 1.1% ppt, padahal secara historis untuk kuartal pertama, belanja pemerintah hanya menyumbang 0.2% ppt. Jadi jika kita andaikan komponen belanja pemerintah sejalan dengan pola historis, maka pertumbuhan PDB 1Q-24 hanya akan berada di kisaran ±4.2% YoY saja. Kami berharap normalisasi harga pangan dan pertumbuhan ekonomi global yang solid dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. 

 

Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada, bagaimana prospek pasar saham Indonesia hingga akhir tahun, apa saja katalis dan risiko yang perlu diwaspadai?

 

Kami melihat hingga akhir tahun, pasar saham Indonesia masih berpeluang mencatatkan kinerja positif apabila sentimen investor global terus membaik didukung meningkatnya realisasi penurunan suku bunga The Fed. Dari sisi domestik, katalis positif akan datang dari pergerakan nilai tukar Rupiah yang lebih stabil dan kinerja laba emiten yang baik, mengingat valuasi pasar saham Indonesia saat ini sudah turun cukup dalam dibandingkan rata-rata jangka panjang. Risiko geopolitik tentunya perlu diwaspadai karena dampaknya terhadap pergerakan harga komoditas, inflasi, dan sentimen investor secara keseluruhan.

 

Unduh Dokumen

 

 


 

 

Tentang PT Manulife Aset Manajemen Indonesia

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) adalah manajer investasi dengan total dana kelolaan terbesar di Indonesia, yaitu Rp102 triliun (Maret 2024) dengan pangsa pasar 12,3% (Desember 2023) di antara >90 perusahaan manajer investasi. MAMI telah hadir dan mendampingi langkah dari lebih dari 2 juta investor individu dan institusi (per akhir Desember 2023) selama 27 tahun sejak 1996. MAMI adalah bagian dari Manulife Investment Management dan Manulife Financial Corporation yang berkantor pusat di Toronto, Kanada.

  • IDB: Inflasi produsen AS melonjak

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Arus dana asing mengangkat pasar domestik dan Rupiah

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Inflasi AS sesuai ekspektasi memperkuat harapan penurunan suku bunga

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua
Informasi libur

Sehubungan dengan cuti bersama Proklamasi Kemerdekaan , kantor kami tidak beroperasi pada Senin 18 Agustus 2025 dan akan kembali beroperasi pada 19 Agustus 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi libur

Sehubungan dengan cuti bersama Proklamasi Kemerdekaan , kantor kami tidak beroperasi pada Senin 18 Agustus 2025 dan akan kembali beroperasi pada 19 Agustus 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more