Perlambatan ekonomi China menekan sentimen global

16 Agustus, 2023

Global – Bursa saham Amerika Serikat melemah di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China dan potensi bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. S&P 500 turun 1.16%, Dow Jones turun 1.02% dan Nasdaq turun 1.14%. Sektor energi dan finansial memimpin pelemahan. Data penjualan ritel pada bulan Juli naik lebih tinggi dari perkiraan tumbuh 0.7% MoM lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 0.3%, menyoroti aktivitas konsumsi yang masih relatif kuat. Pekan ini pelaku pasar menantikan risalah Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek kebijakan moneter ke depannya. Imbal hasil UST 10 tahun naik menjadi 4.21%. 

Asia – Bursa saham Asia melemah di mana optimisme perekonomian Jepang tidak mampu mengimbangi data ekonomi China yang mengecewakan, MSCI Asia Pacific turun tipis 0.04%. PDB Jepang (2Q) tumbuh 6.0% QoQ, lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan perkiraan pasar di mana kondisi ini menunjukkan ketahanan di tengah kekhawatiran resesi global. Sementara itu data penjualan ritel dan output pabrik China meleset dari perkiraan. Namun pemotongan suku bunga yang tidak terduga oleh People’s Bank of China memberikan dukungan pada pasar. Suku bunga pinjaman satu tahun diturunkan sebesar 15 basis poin menjadi 2.5%. 

Indonesia – Neraca perdagangan Juli mencatatkan surplus sebesar USD1.31 miliar, di mana ekspor mengalami kontraksi 18.03% YoY sementara impor kontraksi 8.32% YoY. IHSG menguat di hari kedua sebesar 0.07%, sementara BINDO melemah 0.05%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR1.26 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik ke level 6.41%.