Skip to main content
Back

Pasar memandang The Fed telah mencapai puncak suku bunga

6 November, 2023

​Pekan lalu​

 

The Fed mempertahankan suku bunga di 5.25% - 5.50% sesuai dengan ekspektasi pasar, namun pasar merespons positif komentar Powell bahwa lonjakan imbal hasil US Treasury telah memperketat kondisi finansial dan telah mencapai level yang cukup untuk menahan laju inflasi. Selain itu pasar juga merespons positif data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi. Data nonfarm payroll mencatat 150 ribu pekerja baru di Oktober, turun dari 297 ribu di September dan juga lebih rendah dari ekspektasi 180 ribu. Bauran faktor ini mendukung pandangan pasar bahwa The Fed telah mencapai puncak suku bunganya. Imbal hasil UST 10Y turun dari 4.83% ke 4.57% pekan lalu dan indeks saham S&P 500 menguat 5.85%. Selain faktor The Fed, turunnya imbal hasil UST juga dipengaruhi oleh rencana penerbitan UST yang lebih rendah dari ekspektasi. Kemenkeu AS menargetkan penerbitan obligasi USD776 miliar di Q4-2023, lebih rendah dari perkiraan pasar di kisaran USD800 miliar. 

 

Pasar saham kawasan Asia juga mencatat kinerja positif seiring dengan The Fed yang dovish dan meredanya imbal hasil US Treasury. Indeks MSCI Asia Pacific menguat 3.02% pekan lalu. Bank sentral Jepang (BoJ) berkomitmen tetap mempertahankan kebijakan akomodatif. Namun BoJ merevisi kebijakan yield curve control menjadi lebih fleksibel, dengan batas atas 1.0% berfungsi sebagai referensi, bukan batas tetap. Sementara itu data ekonomi China mengecewakan, dengan PMI manufaktur turun ke 49.5 di Oktober, dari sebelumnya 50.2. PMI non-manufaktur juga turun ke 50.6 dari sebelumnya 51.7. 

 

Pasar Indonesia juga mencatat kinerja positif di tengah perbaikan sentimen global. Pasar obligasi naik 1.10% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 7.23% ke 6.85% seiring dengan meredanya imbal hasil UST. Investor asing mencatat pembelian bersih USD419 juta pekan lalu per Kamis di pasar obligasi. IHSG juga mencatat kinerja positif 0.44% dengan sektor teknologi mencatat kinerja terbaik, sementara sektor kesehatan melemah terdalam. Sementara itu investor asing mencatat penjualan bersih IDR2.5 triliun di pasar saham. Nilai tukar Rupiah mengalami apresiasi 1.32% ke level 15,728 per USD seiring dengan indeks USD yang melemah pekan lalu.


Pekan ini

Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada pertemuan Federal Reserve, di mana konsensus memperkirakan suku bunga akan tetap pada level 5.25-5.50%.     

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

  • IDB: Data earnings yang mengecewakan menekan pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Pertumbuhan ekonomi AS 2Q-24 lebih baik dari ekspektasi

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Sentimen sektor teknologi mempengaruhi pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua


Pekan ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan rilis data pertumbuhan PDB Indonesia  Q3-2023. Pasar memperkirakan pertumbuhan di 5.0%, lebih rendah dari 5.17% di kuartal sebelumnya karena efek konsumsi pasca Lebaran mereda. 

 

Selain itu pasar juga akan memperhatikan data perdagangan China, dengan ekspektasi kontraksi di ekspor dan impor akan lebih mereda. 

 

Di AS, pasar akan memperhatikan data sentimen konsumer untuk menganalisis daya beli masyarakat dan dampaknya terhadap outlook suku bunga The Fed. Ekspektasi pasar indeks sentimen tetap di level tertekan di 63.5.     

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more