Skip to main content
Back

Pasar Global Terangkat Sentimen Kondisi Ekonomi yang Tetap Kuat

11 Juli, 2022

Pekan lalu

Pasar saham Amerika Serikat menguat pekan lalu didukung optimisme kondisi ekonomi. Pejabat The Fed berkomentar bahwa kondisi ekonomi AS tetap kuat menghadapi kenaikan suku bunga dan dapat mencapai soft landing. Data tenaga kerja AS juga solid, di mana data nonfarm payroll mencatat 372 ribu pekerja baru di Juni, lebih tinggi dari ekspektasi 265 ribu. Di sisi lain, risalah FOMC bulan Juni The Fed mengindikasikan postur The Fed tetap hawkish menimbang risiko inflasi yang tetap persisten. Indeks S&P 500 menguat 1.94% pekan lalu dan indeks Nasdaq menguat 4.56%. Imbal hasil UST 10Y naik dari 2.88% ke 3.08% pekan lalu.

Pasar kawasan Asia juga menguat pekan lalu didukung oleh wacana dicabutnya tarif dagang AS terhadap China. Selain itu pasar juga didukung oleh wacana stimulus tambahan China senilai USD220 miliar melalui penerbitan obligasi khusus. Sentimen pasar juga membaik setelah Samsung Electronics melaporkan penjualan lebih baik dari ekspektasi pasar. Kabar ini mengangkat sentimen pasar bagi saham semikonduktor dan teknologi di Asia yang terpukul sepanjang tahun. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 1.37% pekan lalu.

IHSG bergerak fluktuatif pekan lalu, di mana pasar melemah di awal pekan dibayangi sentimen pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Namun pasar berbalik menguat memasuki akhir pekan didukung membaiknya sentimen di Asia dan global. IHSG ditutup turun 0.80% pekan lalu dan investor asing mencatat jual bersih IDR2.5 triliun. Pasar obligasi ditutup naik 0.19% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y relatif stabil di kisaran 7.27%. Data domestik yang dirilis adalah cadangan devisa Juni yang naik ke USD136.4 miliar dari sebelumnya USD135.6 miliar. Indeks keyakinan konsumen di Juni relatif stabil di 128.2.

 


Pekan ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan data inflasi AS yang dapat menjadi petunjuk arah kebijakan The Fed. Konsensus memperkirakan inflasi AS naik ke level 8.8% YoY. Tidak hanya di AS saja, pasar juga akan memperhatikan data ekonomi China. Data PDB China 2Q-2022 diperkirakan turun ke 1.2% YoY karena kondisi lockdown yang membayangi di kuartal dua.

 

Unduh Dokumen

Lihat semua


Pekan ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan data inflasi AS yang dapat menjadi petunjuk arah kebijakan The Fed. Konsensus memperkirakan inflasi AS naik ke level 8.8% YoY. Tidak hanya di AS saja, pasar juga akan memperhatikan data ekonomi China. Data PDB China 2Q-2022 diperkirakan turun ke 1.2% YoY karena kondisi lockdown yang membayangi di kuartal dua.

 

Unduh Dokumen

Confirm