Skip to main content
Back

Pasar domestik solid di tengah volatilitas global

26 Mei 2025



Pasar saham Amerika Serikat melemah pekan lalu dibayangi oleh melonjaknya imbal hasil US Treasury dan ancaman tarif terhadap Uni Eropa. Imbal hasil UST 10Y sempat melonjak dari 4,48% ke 4,60% pekan lalu, sementara tenor 30Y menembus level 5% mencapai level tertinggi sejak 2007. Naiknya tingkat imbal hasil UST disebabkan oleh hasil lelang UST yang lemah pasca penurunan rating dari Moody's pekan lalu dan rencana APBN pemerintah AS yang dipandang akan semakin meningkatkan tingkat utang AS dalam jangka panjang. Selain itu Presiden Trump mengancam segera mengenakan tarif 50% terhadap Uni Eropa karena perkembangan negosiasi yang lambat. Indeks S&P 500 ditutup turun -2,61% pekan lalu.

Di kawasan Asia, pasar saham di kawasan bergerak variatif, walau secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific ditutup +0,74% pekan lalu, melanjutkan tren penguatan 6 pekan beruntun. Kinerja indeks terutama didukung oleh indeks Hang Seng Hong Kong yang naik +1,1% setelah Xiaomi menyatakan telah memulai produksi massal untuk chip terbaru. Selain itu IPO emiten baterai CATL di bursa Hong Kong sukses menarik minat investor global. Selain dari itu pasar Asia relatif melemah, dengan indeks Kospi Korea -1,3%, Indeks Taiwan -0,9%, dan CSI 300 China -0,2%. Kinerja pasar melemah terutama merespons lonjakan imbal hasil US Treasury yang dikhawatirkan dapat mengurangi selera investor terhadap aset berisiko. Sementara itu data ekonomi China menunjukkan kondisi yang variatif, di mana penjualan ritel China tumbuh lebih rendah dari ekspektasi sementara industrial production tumbuh lebih kuat dari ekspektasi. Bank sentral China memangkas suku bunga loan prime rate 1Y dan 5Y sebesar 10bps, masing-masing menjadi 3,0% dan 3,5% untuk mendukung ekonomi.

Di tengah volatilitas pasar global, pasar Indonesia berhasil ditutup positif. Indeks saham IDX80 menguat +1,23% pekan lalu dan indeks obligasi BINDO +0,33%. Sentimen pasar didukung oleh penurunan BI Rate 25bps menjadi 5,50% untuk mendukung ekonomi. Pemerintah juga melaporkan APBN mencatat surplus IDR4,3 triliun per akhir April, naik dari 3 bulan sebelumnya yang defisit, mengindikasikan pertumbuhan penerimaan negara yang lebih baik. BI melaporkan defisit transaksi berjalan menyempit ke USD177 juta (0,1% dari PDB) di 1Q-2025 dari kuartal sebelumnya di USD1,1 miliar (0,3% dari PDB). Perkembangan tersebut mendorong Rupiah menguat +1,3% terhadap USD ke level 16,222, level terkuat sejak Januari 2025. Investor asing kembali mencatat pembelian bersih IDR2,1 triliun di pasar saham. Di akhir pekan pemerintah mengumumkan stimulus ekonomi mencangkup diskon transportasi, potongan tarif tol, diskon listrik 50%, serta tambahan bantuan sosial lain yang rencananya akan diluncurkan di 5 Juni.

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Informasi libur

Menyambut Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus, kantor kami tidak beroperasi pada 29-30 Mei 2025 dan akan kembali beroperasi pada 2 Juni 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi libur

Menyambut Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus, kantor kami tidak beroperasi pada 29-30 Mei 2025 dan akan kembali beroperasi pada 2 Juni 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more